Ziad, Menteri Palestina Pelawan Israel hingga Napas Terakhir
A
A
A
RAMALLAH - Sosok Ziad Abu Ein, menteri tanpa portofolio Palestina, mengembuskan napas terakhir, kemarin, usai bentrok dengan tentara Israel di Ramallah demi membela tanah airnya.
Sosoknya yang heroik dalam gerakan melawan Israel meninggalkan catatan atau rekam jejak yang mengejutkan. Setidaknya, dia pernah mendekam di tahanan Israel atas tuduhan terlibat serangan terhadap negara musuh bebuyutan Palestina itu pada tahun 1979. (Baca: Menteri Palestina Tewas usai Bentrok dengan Tentara Israel)
Dia juga pernah melarikan diri ke Amerika Serikat (AS). Ketika demo terakhir melawan Israel, dia tampak berdiri di barisan terdepan.Dokumentasi foto menunjukkan seorang tentara Israel memegang leher Menteri Palestina itu dengan satu tangannya. Mirip seperti adegan mencekik.
Pada September 2014 lalu, Ziad diangkat sebagai Kepala Komisi PLO urusan Perlawanan terhadapTembok Pemisah dan Permukiman. Komisi itu bertanggung jawab untuk memantau kegiatan Israel yang terus membangun permukiman Yahudi di Tepi Barat. (Baca: Palestina tak Terima Menterinya Tewas di Tangan Pasukan Israel)
Sebelum menjadi menteri, tokoh Palestina berusia 55 tahun ini pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Urusan Pertahanan Palestina selama sembilan tahun. Ia juga merupakan anggota senior faksi Fatah dan anggota Dewan Revolusi.
Ketika melakukan serangan terhadap Israel tahun 1979, dia melarikan diri ke AS. Pada tahun 1981, ia menjadi warga Palestina pertama yang diekstradisi dari AS ke Israel. Setahun kemudian, Ziad dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, namun dibebaskan pada 1985 atas kesepakatan pertukaran tahanan. (Baca juga: Pasukan Zionis Tewaskan Menteri Palestina, Israel Minta Maaf)
Ketika detik-detik menjelang kematiannya, dengan suara serak, Menteri Palestina itu masih sempat mengecam perlakukan Israel terhadap Palestina dan rakyatnya. ”Ini adalah terorisme pendudukan. Ini adalah tentara teroris, berlatih terorisme terhadap rakyat Palestina,” katanya.
”Kami datang untuk menanam pohon di atas tanah Palestina, dan mereka melancarkan serangan terhadap kita,” katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Kamis (11/12/2014).
Sosoknya yang heroik dalam gerakan melawan Israel meninggalkan catatan atau rekam jejak yang mengejutkan. Setidaknya, dia pernah mendekam di tahanan Israel atas tuduhan terlibat serangan terhadap negara musuh bebuyutan Palestina itu pada tahun 1979. (Baca: Menteri Palestina Tewas usai Bentrok dengan Tentara Israel)
Dia juga pernah melarikan diri ke Amerika Serikat (AS). Ketika demo terakhir melawan Israel, dia tampak berdiri di barisan terdepan.Dokumentasi foto menunjukkan seorang tentara Israel memegang leher Menteri Palestina itu dengan satu tangannya. Mirip seperti adegan mencekik.
Pada September 2014 lalu, Ziad diangkat sebagai Kepala Komisi PLO urusan Perlawanan terhadapTembok Pemisah dan Permukiman. Komisi itu bertanggung jawab untuk memantau kegiatan Israel yang terus membangun permukiman Yahudi di Tepi Barat. (Baca: Palestina tak Terima Menterinya Tewas di Tangan Pasukan Israel)
Sebelum menjadi menteri, tokoh Palestina berusia 55 tahun ini pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Urusan Pertahanan Palestina selama sembilan tahun. Ia juga merupakan anggota senior faksi Fatah dan anggota Dewan Revolusi.
Ketika melakukan serangan terhadap Israel tahun 1979, dia melarikan diri ke AS. Pada tahun 1981, ia menjadi warga Palestina pertama yang diekstradisi dari AS ke Israel. Setahun kemudian, Ziad dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, namun dibebaskan pada 1985 atas kesepakatan pertukaran tahanan. (Baca juga: Pasukan Zionis Tewaskan Menteri Palestina, Israel Minta Maaf)
Ketika detik-detik menjelang kematiannya, dengan suara serak, Menteri Palestina itu masih sempat mengecam perlakukan Israel terhadap Palestina dan rakyatnya. ”Ini adalah terorisme pendudukan. Ini adalah tentara teroris, berlatih terorisme terhadap rakyat Palestina,” katanya.
”Kami datang untuk menanam pohon di atas tanah Palestina, dan mereka melancarkan serangan terhadap kita,” katanya lagi, seperti dikutip Reuters, Kamis (11/12/2014).
(mas)