Irak Rebut Situs Senjata Kimia Saddam Hussein dari ISIS
A
A
A
DEN HAAG - Para serdadu Irak berhasil merebut kembali situs dan bunker senjata kimia warisan mantan ditaktor Saddam Hussein dari tangan ISIS.
Demikian keterangan dari Wakil Menteri Luar Negeri Irak, Mohammad Jawad Al-Doraky kepada para delegasi saat konferensi senjata kimia di Den Haag, Belanda.
Dia mengatakan pasukan Pemerintah Irak telah mengusir ISIS yang sebelumnya menguasai situs yang di dalamnya terdapat dua bunker berisis bahan senjata kimia dan roket.
Fasilitas senjata kimia warisan Saddam Hussein yang sempat direbut ISIS itu dibangun dengan dana puluhan juta dolar. Fasilitas senjata berbahaya itu itu rencanannya akan dibongkar pada tahun ini.
”Tentara Irak selama periode terakhir ini telah merebut kembali situs (senjata kimia) di Muthanna dan akses menuju ke sana,” ujarnya, seperti dikutipReuters,Selasa (2/12/2014).
”Insinyur militer sekarang sedang bekerja untuk menghapus situs dan sisa-sisa bahan peledak,” lanjut Doraky.”Para teroris tidak mampu menembus bunker itu.”
Di era rezim Saddam Hussein, senjata kimia itu disebut-sebut digunakan untuk membunuh ribuan warga Kurdi Irak pada tahun 1980-an. Saat ini masih ada dua bunker yang oleh Organisasi Anti-Senjata Kimia (OPCW) diperintahkan untuk dimusnahkan.
Demikian keterangan dari Wakil Menteri Luar Negeri Irak, Mohammad Jawad Al-Doraky kepada para delegasi saat konferensi senjata kimia di Den Haag, Belanda.
Dia mengatakan pasukan Pemerintah Irak telah mengusir ISIS yang sebelumnya menguasai situs yang di dalamnya terdapat dua bunker berisis bahan senjata kimia dan roket.
Fasilitas senjata kimia warisan Saddam Hussein yang sempat direbut ISIS itu dibangun dengan dana puluhan juta dolar. Fasilitas senjata berbahaya itu itu rencanannya akan dibongkar pada tahun ini.
”Tentara Irak selama periode terakhir ini telah merebut kembali situs (senjata kimia) di Muthanna dan akses menuju ke sana,” ujarnya, seperti dikutipReuters,Selasa (2/12/2014).
”Insinyur militer sekarang sedang bekerja untuk menghapus situs dan sisa-sisa bahan peledak,” lanjut Doraky.”Para teroris tidak mampu menembus bunker itu.”
Di era rezim Saddam Hussein, senjata kimia itu disebut-sebut digunakan untuk membunuh ribuan warga Kurdi Irak pada tahun 1980-an. Saat ini masih ada dua bunker yang oleh Organisasi Anti-Senjata Kimia (OPCW) diperintahkan untuk dimusnahkan.
(mas)