Abbas: AS Coba Halangi Pembentukan Negara Palestina
A
A
A
RAMALLAH - Rencana Palestina untuk mengajukan resolusi di Dewan Keamanan (DK) PBB guna mengakhiri pendudukan Israel di Palestina, diprediksi akan menemui tembok tebal. Israel memiliki sekutu yang sangat kuat di DK PBB, yakni Amerika Serikat (AS), yang memiliki hak veto.
Melansir IB Times, Senin (1/12/2014), Presiden Palestina Mahmoud Abbas nampaknya menyadari rintangan besar yang akan dia hadapi. Abbas bahkan menyebut AS sebagai salah satu pihak yang mungkin ingin menghalangi pembentukan negara Palestina.
“Kami menunda pengajuan resolusi kepada DK PBB atas permintaan Washington. Kami merasa pihak AS sedang berusaha untuk menghalangi pembentukan negara Palestina dengan meminta penundaan pengajuan resolusi ini,” ucap Abbas.
Dia mendesak pemerintah AS, di bawah kepemimpinan Barack Obama untuk lebih mendukung resolusi yang ingin mereka ajukan, dan bukan mencoba untuk mengulur-ngulur Palestina dalam mengajukan resolusi tersebut.
Menurutnya, sudah tidak ada waktu lagi bagi dunia internasional, termasuk AS untuk tidak memperkuat dukungan mereka terhadap Palestina, mengingat semakin banyak kebijakan pemerintah Israel yang merugikan warga Palestina.
"Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Status quo sudah tidak berlaku, terutama pada saat pemerintah Israel terus melanjutkan serangan terhadap permukiman warga Palestina. Mereka (Israel) menghancurkan rumah-rumah, menyita tanah, dan banyak tindakan anarkis lainnya yang mereka lakukan,” tegas Abbas.
Melansir IB Times, Senin (1/12/2014), Presiden Palestina Mahmoud Abbas nampaknya menyadari rintangan besar yang akan dia hadapi. Abbas bahkan menyebut AS sebagai salah satu pihak yang mungkin ingin menghalangi pembentukan negara Palestina.
“Kami menunda pengajuan resolusi kepada DK PBB atas permintaan Washington. Kami merasa pihak AS sedang berusaha untuk menghalangi pembentukan negara Palestina dengan meminta penundaan pengajuan resolusi ini,” ucap Abbas.
Dia mendesak pemerintah AS, di bawah kepemimpinan Barack Obama untuk lebih mendukung resolusi yang ingin mereka ajukan, dan bukan mencoba untuk mengulur-ngulur Palestina dalam mengajukan resolusi tersebut.
Menurutnya, sudah tidak ada waktu lagi bagi dunia internasional, termasuk AS untuk tidak memperkuat dukungan mereka terhadap Palestina, mengingat semakin banyak kebijakan pemerintah Israel yang merugikan warga Palestina.
"Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Status quo sudah tidak berlaku, terutama pada saat pemerintah Israel terus melanjutkan serangan terhadap permukiman warga Palestina. Mereka (Israel) menghancurkan rumah-rumah, menyita tanah, dan banyak tindakan anarkis lainnya yang mereka lakukan,” tegas Abbas.
(esn)