ISIS Blokir Jaringan Ponsel, Aktivitas di Mosul Lumpuh
ISIS Blokir Jaringan Ponsel, Aktivitas di Mosul Lumpuh
A
A
A
MOSUL - Militan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kelompok memblokir jaringan telepon seluler (ponsel) di Kota Mosul, Irak.
Aksi ISIS untuk mengacaukan pasukan koalisi yang memburu jejak mereka melalui sinyal ponsel itu telah membuat aktivis ekonomi rakyat Mosul lumpuh.
Warga Kota Mosul menggambarkan situasi di kota mereka kacau dan lumpuh pada hari Kamis kemrin, setelah sehari sebelumnya ISIS mengumumkan di radio Mosul bahwa mereka akan memutus jaringan ponsel.
Kendati demikian, sejumlah warga mengaku masih bisa mengakses internet melalui jaringan yang berbeda. Semua warga berbicara dengan syarat anonim, karena takut mendapat pembalasan dari militan ISIS.
Militan ISIS di Mosul mulai cemas, setelah Amerika Serikat dan koalisi terus meluncurkan serangan udara sejak 8 Agustus lalu.
Analis politik yang berbasis di Baghdad, Hadi Jalo, mengatakan bahwa langkah yang dilakukan kelompok ISIS itu menandakan bahwa mereka mulai kehilangan kepercayaan diri setelah pasukan Iran yang didukung milisi Syiah dan Kurdi meraih kemenangan dalam perang baru-baru ini.
”Bahkan orang-orang di Mosul, yang membenci pemerintah yang dipimpin Syiah pun menjadi kurang simpatik dengan militan ISIS. Terutama para keluarga dari kelompok Sunni dan Syiah,” kata Jalo, seperti dikutip AP, Jumat (28/11/2014).
Sementara itu, seorang pejabat di salah satu operator telepon selular di Irak mengatakan perusahaannya sedang menyelidiki masalah ini. Pejabat itu menolak menjelaskan lebih lanjut karena khawatir keselamatannya terancam.
Aksi ISIS untuk mengacaukan pasukan koalisi yang memburu jejak mereka melalui sinyal ponsel itu telah membuat aktivis ekonomi rakyat Mosul lumpuh.
Warga Kota Mosul menggambarkan situasi di kota mereka kacau dan lumpuh pada hari Kamis kemrin, setelah sehari sebelumnya ISIS mengumumkan di radio Mosul bahwa mereka akan memutus jaringan ponsel.
Kendati demikian, sejumlah warga mengaku masih bisa mengakses internet melalui jaringan yang berbeda. Semua warga berbicara dengan syarat anonim, karena takut mendapat pembalasan dari militan ISIS.
Militan ISIS di Mosul mulai cemas, setelah Amerika Serikat dan koalisi terus meluncurkan serangan udara sejak 8 Agustus lalu.
Analis politik yang berbasis di Baghdad, Hadi Jalo, mengatakan bahwa langkah yang dilakukan kelompok ISIS itu menandakan bahwa mereka mulai kehilangan kepercayaan diri setelah pasukan Iran yang didukung milisi Syiah dan Kurdi meraih kemenangan dalam perang baru-baru ini.
”Bahkan orang-orang di Mosul, yang membenci pemerintah yang dipimpin Syiah pun menjadi kurang simpatik dengan militan ISIS. Terutama para keluarga dari kelompok Sunni dan Syiah,” kata Jalo, seperti dikutip AP, Jumat (28/11/2014).
Sementara itu, seorang pejabat di salah satu operator telepon selular di Irak mengatakan perusahaannya sedang menyelidiki masalah ini. Pejabat itu menolak menjelaskan lebih lanjut karena khawatir keselamatannya terancam.
(mas)
Explore More