Jana Tamimi, Wartawan Cilik Pemberani Peliput Penjajahan Israel
A
A
A
TEPI BARAT - Jana Tamimi nama wartawan cilik Palestina ini. Di usianya yang baru delapan tahun, dia menjadi wartawan pemberani yang meliput langsung penjajahan Israel di Palestina.
Berbekal ponsel, Jana Tamimi mungkin merupakan wartawan publik termuda di dunia. Dia merekam penjajahan Israel di desanya di Tepi Barat untuk disampaikan kepada masyarakat dunia.
Jana begitu detail menggambarkan suasana kampungnya yang bernama Nabi Saleh. Sebuah kampung dengan populasi 600 orang Palestina. Lokasinya berjarak sekitar 70 km dari sebelah utara Hebron. Warga kampung Nabi Saleh mengatakan, para pemukim Israel menduduki 60 persen dari wilayah mereka.
Jana mendokumentasikan demonstrasi mingguan warga di kampungnya yang memprotes para pemukim Israel. Dia bahkan tidak gentar menjalankan tugas jurnalistiknya meski berhadapan dengan para serdadu Israel yang siaga di kampung itu.
Laporan jurnalistik itu, kata dia, akan membantu perjuangan rakyat Palestina guna mendapatkan dukungan internasional. ”Ketika kami mulai pergi keluar untuk pawai tidak ada banyak fotografer bersama kami. Jadi saya punya ide untuk mendokumentasikan dan menyampaikan pesan kami,” katanya.
”Pesan dari semua warga Palestina dan anak-anak Palestina kepada dunia, sehingga mereka (masyarakat internasional) datang untuk mendukung kami dan untuk membebaskan Palestina agar bisa hidup dalam kebebasan dan mendapatkan hak-hak kami,” tutur Jana, seperti dikutip Reuters, Jumat (28/11/2014).
Ibu gadis kecil itu, Nawal Tamimi, mengatakan bahwa putrinya telah tumbuh dengan "rasa takut dan rasa sakit," karena menyaksikan langsung demonstrasi di desanya sejak dia berusia tiga tahun. Bentrokan bukan pemandangan baru bagi Jana.
”Kami ingin hidup dalam kebebasan sehingga ketika kita berjalan di jalan yang tidak ada pemukim (Israel),” ujar Jana yang masih bersekolah itu.
Gadis itu juga aktif berdemo bersama warga Palestina lainnya. ”Palestine will be free (Palestina akan bebas),” teriak Jana dala bahasa Inggris ketika berdemo sembari mengibarkan bendera Palestina.
Berbekal ponsel, Jana Tamimi mungkin merupakan wartawan publik termuda di dunia. Dia merekam penjajahan Israel di desanya di Tepi Barat untuk disampaikan kepada masyarakat dunia.
Jana begitu detail menggambarkan suasana kampungnya yang bernama Nabi Saleh. Sebuah kampung dengan populasi 600 orang Palestina. Lokasinya berjarak sekitar 70 km dari sebelah utara Hebron. Warga kampung Nabi Saleh mengatakan, para pemukim Israel menduduki 60 persen dari wilayah mereka.
Jana mendokumentasikan demonstrasi mingguan warga di kampungnya yang memprotes para pemukim Israel. Dia bahkan tidak gentar menjalankan tugas jurnalistiknya meski berhadapan dengan para serdadu Israel yang siaga di kampung itu.
Laporan jurnalistik itu, kata dia, akan membantu perjuangan rakyat Palestina guna mendapatkan dukungan internasional. ”Ketika kami mulai pergi keluar untuk pawai tidak ada banyak fotografer bersama kami. Jadi saya punya ide untuk mendokumentasikan dan menyampaikan pesan kami,” katanya.
”Pesan dari semua warga Palestina dan anak-anak Palestina kepada dunia, sehingga mereka (masyarakat internasional) datang untuk mendukung kami dan untuk membebaskan Palestina agar bisa hidup dalam kebebasan dan mendapatkan hak-hak kami,” tutur Jana, seperti dikutip Reuters, Jumat (28/11/2014).
Ibu gadis kecil itu, Nawal Tamimi, mengatakan bahwa putrinya telah tumbuh dengan "rasa takut dan rasa sakit," karena menyaksikan langsung demonstrasi di desanya sejak dia berusia tiga tahun. Bentrokan bukan pemandangan baru bagi Jana.
”Kami ingin hidup dalam kebebasan sehingga ketika kita berjalan di jalan yang tidak ada pemukim (Israel),” ujar Jana yang masih bersekolah itu.
Gadis itu juga aktif berdemo bersama warga Palestina lainnya. ”Palestine will be free (Palestina akan bebas),” teriak Jana dala bahasa Inggris ketika berdemo sembari mengibarkan bendera Palestina.
(mas)