AS Terus Seret Ukraina ke dalam Perang Saudara
A
A
A
MOSKOW - Rusia menyebut konflik yang terus terjadi di Ukraina disebabkan oleh Amerika Serikat (AS). Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov, mengatakan, AS terus mendorong pemerintah Ukraina untuk berperang dengan saudara mereka sendiri di Ukraina timur.
"Pasukan militer AS dan NATO terus bergerak semakin dekat ke wilayah perbatasan Rusia dan AS telah mengintensifkan aktivitas mereka di negara bekas republik Soviet," ucap Antonov, saat berbicara di depan para komandan pasukan militer Asia, di Sri Lanka.
Antonov menyatakan, salah satu contoh nyata semakin intensifnya pergerakan AS di wilayah pecahan Soviet adalah negara itu terus berusaha terlibat dalam konflik yang terjadi di Ukraina. Hal ini justru membuat kondisi di negara tersebut semakin memburuk.
"Contoh terbaru adalah, AS mendorong Ukraina ke dalam jurang perang saudara melalui dukungan ke Maidan (gerakan protes di Central Independence Square di Kiev) dan mendukung kudeta di negara tersebut," imbuhnya.
“Presiden yang berkuasa saat itu, Viktor Yanukovich, yang dipilih secara sah melalui proses demokrasi, justru dijatuhkan menggunakan jalur militer,” ucapnya. “Sebuah negara yang bersaudara dengan Rusia (Ukraina) terus didorong menuju perang saudara, di mana sudah ribuan orang tewas akibat perang ini,” tambahnya.
Dirinya menegaskan, sejak awal Rusia mencoba untuk menghindari jalur konfrontasi dan lebih mengutamakan jalur damai dengan cara dialog. Menurutnya, hanya melakui dialog nasional, dan kepatuhan terhadap perjanjian Minsk yang bisa melepaskan Ukraina dari jeratan konflik.
"Pasukan militer AS dan NATO terus bergerak semakin dekat ke wilayah perbatasan Rusia dan AS telah mengintensifkan aktivitas mereka di negara bekas republik Soviet," ucap Antonov, saat berbicara di depan para komandan pasukan militer Asia, di Sri Lanka.
Antonov menyatakan, salah satu contoh nyata semakin intensifnya pergerakan AS di wilayah pecahan Soviet adalah negara itu terus berusaha terlibat dalam konflik yang terjadi di Ukraina. Hal ini justru membuat kondisi di negara tersebut semakin memburuk.
"Contoh terbaru adalah, AS mendorong Ukraina ke dalam jurang perang saudara melalui dukungan ke Maidan (gerakan protes di Central Independence Square di Kiev) dan mendukung kudeta di negara tersebut," imbuhnya.
“Presiden yang berkuasa saat itu, Viktor Yanukovich, yang dipilih secara sah melalui proses demokrasi, justru dijatuhkan menggunakan jalur militer,” ucapnya. “Sebuah negara yang bersaudara dengan Rusia (Ukraina) terus didorong menuju perang saudara, di mana sudah ribuan orang tewas akibat perang ini,” tambahnya.
Dirinya menegaskan, sejak awal Rusia mencoba untuk menghindari jalur konfrontasi dan lebih mengutamakan jalur damai dengan cara dialog. Menurutnya, hanya melakui dialog nasional, dan kepatuhan terhadap perjanjian Minsk yang bisa melepaskan Ukraina dari jeratan konflik.
(esn)