Perang Tidak Akan Selesaikan Konflik di Ukraina
A
A
A
BERLIN - Kanselir Jerman, Angela Merkel menyatakan, saat ini dirinya dan beberapa pemimpin Eropa lainnya sedang berusaha untuk mencari cara menyelesaikan konflik di Ukraina, tanpa menggunakan kekuatan militer.
Melansir Sputinik, Rabu (26/11/2014), Merkel dengan tegas mengatakan, penyelesaikan konflik di Ukraina tidak bisa diselesaikan dengan cara militer, melainkan harus diselesaikan dengan cara-cara diplomasi melalui dialog.
"Konflik ini tidak bisa diselesaikan dengan perang," tegas Merkel. “Kami akan mencoba segala cara untuk melakukan negosiasi dengan Rusia untuk mencapai solusi diplomatik konflik di Ukraina,” Merkel menambahkan.
Dirinya juga menyatakan, sanksi terhadap Rusia akan terus diterapkan sampai batas waktu yang ditentutakan. “Selama konflik di Ukraina masih terus berlangsung, maka sanksi terhadap Rusia akan terus diterapkan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Merkel juga mengatakan dugaan keterlibatan Rusia baik secara langsung ataupun tidak langsung telah membuat penyelesaikan konflik di Ukraina semakin sulit. Menurutnya, butuh kesabaran dan tenaga ekstra untuk menyelesaikan konflik di negara pecahan Soviet tersebut.
Melansir Sputinik, Rabu (26/11/2014), Merkel dengan tegas mengatakan, penyelesaikan konflik di Ukraina tidak bisa diselesaikan dengan cara militer, melainkan harus diselesaikan dengan cara-cara diplomasi melalui dialog.
"Konflik ini tidak bisa diselesaikan dengan perang," tegas Merkel. “Kami akan mencoba segala cara untuk melakukan negosiasi dengan Rusia untuk mencapai solusi diplomatik konflik di Ukraina,” Merkel menambahkan.
Dirinya juga menyatakan, sanksi terhadap Rusia akan terus diterapkan sampai batas waktu yang ditentutakan. “Selama konflik di Ukraina masih terus berlangsung, maka sanksi terhadap Rusia akan terus diterapkan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Merkel juga mengatakan dugaan keterlibatan Rusia baik secara langsung ataupun tidak langsung telah membuat penyelesaikan konflik di Ukraina semakin sulit. Menurutnya, butuh kesabaran dan tenaga ekstra untuk menyelesaikan konflik di negara pecahan Soviet tersebut.
(esn)