Ferguson Membara, Obama Minta Semua Pihak Tenang
Selasa, 25 November 2014 - 15:45 WIB
Ferguson Membara, Obama Minta Semua Pihak Tenang
A
A
A
FERGUSON - Wilayah Ferguson di Missouri, Amerika Serikat (AS) kembali membara usai dibebaskannya seorang polisi kulit putih yang menembak remaja kulit hitam, Michael Brown beberapa waktu lalu. Sang polisi dibebaskan dari segala macam dakwaan.
Melansir Channel News Asia, Selasa (25/11/2014), mencoba menenangkan situasi, Presiden AS Barack Obama akhirnya angkat bicara mengenai keadaan di Ferguson. Dirinya mengharapkan semua pihak, baik masyarakat ataupun pihak kepolisian dapat mengendalikan emosi mereka.
“Saya turut mengikuti keingingan orang tua Michael Brown, yang mengharapakan semua pihak dapat tenang, dan meminta kepada masyarakat yang hendak melakukan protes dapat melakukannya dengan damai,” ucap Obama.
"Saya juga menyerukan bagi setiap aparat penegak hukum di Ferguson dan di seluruh wilayah Missouri untuk lebih peduli dan lebih bisa mengendalikan diri dalam menghadapi gelombang protes yang mungkin terjadi," tambahnya.
Kasus Ferguson ini sendiri sempat membuat AS menjadi olok-olokan negara lain, terutama Iran dan Korea Utara. AS bahkan dijuluki sebagai kuburan HAM, karena menyuarakan pelanggaran HAM di berbagai negara, tapi di dalam negeri terjadi pelanggaran HAM, di mana remaja kulit hitam dibunuh polisi kulit putih.
Melansir Channel News Asia, Selasa (25/11/2014), mencoba menenangkan situasi, Presiden AS Barack Obama akhirnya angkat bicara mengenai keadaan di Ferguson. Dirinya mengharapkan semua pihak, baik masyarakat ataupun pihak kepolisian dapat mengendalikan emosi mereka.
“Saya turut mengikuti keingingan orang tua Michael Brown, yang mengharapakan semua pihak dapat tenang, dan meminta kepada masyarakat yang hendak melakukan protes dapat melakukannya dengan damai,” ucap Obama.
"Saya juga menyerukan bagi setiap aparat penegak hukum di Ferguson dan di seluruh wilayah Missouri untuk lebih peduli dan lebih bisa mengendalikan diri dalam menghadapi gelombang protes yang mungkin terjadi," tambahnya.
Kasus Ferguson ini sendiri sempat membuat AS menjadi olok-olokan negara lain, terutama Iran dan Korea Utara. AS bahkan dijuluki sebagai kuburan HAM, karena menyuarakan pelanggaran HAM di berbagai negara, tapi di dalam negeri terjadi pelanggaran HAM, di mana remaja kulit hitam dibunuh polisi kulit putih.
(esn)
