Haram bagi Wanita Jomblo, Sejumlah Restoran di Saudi Dikecam
A
A
A
RIYADH - Sejumlah restoran di Arab Saudi yang melarang menerima pengunjung wanita jomblo atau tanpa pasangan menuai kecaman.
Kelompok Hak Asasi Manusia Nasional Saudi (NSHR) minta warga untuk mencatat sejumlah restoran yang memasang tanda larangan masuk bagi wanita tanpa pendamping, termasuk yang tidak ditemani wali mereka.
Kelompok itu menyebut tanda larangan masuk itu ilegal. Kelompok itu juga mendesak agar tanda larangan masuk itu dihapus, karen dibuat atas permintaan pemilik restoran, bukan penguasa.
Juru bicara NSHR, Khalid Al-Fakhri, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Al Arabiya, Senin (24/11/2014), mengatakan restoran tidak memiliki hak untuk meminta wanita lajang untuk membawa wali laki-laki bersama mereka jika hanya ingin makan di luar.
Manajer sebuah restoran yang memasang tanda larangan masuk bagi wanita lajang menjelaskan alasan pemasangan tanda itu.”Kami memasang tanda-tanda ini karena kami telah melihat banyak insiden ‘menggoda’ yang terjadi di dalam restoran ini,” kata manajer yang menolak diidentifikasi itu.
”Kami akan menghapus tanda-tanda ini, jika ada jaminan insiden seperti itu tidak pernah terjadi lagi di tempat kami. Karena perilaku negatif berdampak pada bisnis kami,” imbuh dia.
Tanda larangan masuk bagi wanita lajang yang terpasang di sejumlah restoran di Saudi juga menuai kecaman di media sosial. Para pengguna internet menganggap tanda seperti itu merendahkan martabat perempuan dan bentuk diskriminasi.
Kelompok Hak Asasi Manusia Nasional Saudi (NSHR) minta warga untuk mencatat sejumlah restoran yang memasang tanda larangan masuk bagi wanita tanpa pendamping, termasuk yang tidak ditemani wali mereka.
Kelompok itu menyebut tanda larangan masuk itu ilegal. Kelompok itu juga mendesak agar tanda larangan masuk itu dihapus, karen dibuat atas permintaan pemilik restoran, bukan penguasa.
Juru bicara NSHR, Khalid Al-Fakhri, dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Al Arabiya, Senin (24/11/2014), mengatakan restoran tidak memiliki hak untuk meminta wanita lajang untuk membawa wali laki-laki bersama mereka jika hanya ingin makan di luar.
Manajer sebuah restoran yang memasang tanda larangan masuk bagi wanita lajang menjelaskan alasan pemasangan tanda itu.”Kami memasang tanda-tanda ini karena kami telah melihat banyak insiden ‘menggoda’ yang terjadi di dalam restoran ini,” kata manajer yang menolak diidentifikasi itu.
”Kami akan menghapus tanda-tanda ini, jika ada jaminan insiden seperti itu tidak pernah terjadi lagi di tempat kami. Karena perilaku negatif berdampak pada bisnis kami,” imbuh dia.
Tanda larangan masuk bagi wanita lajang yang terpasang di sejumlah restoran di Saudi juga menuai kecaman di media sosial. Para pengguna internet menganggap tanda seperti itu merendahkan martabat perempuan dan bentuk diskriminasi.
(mas)