Kakek di Inggris Dibakar Hidup-hidup di Oven
A
A
A
LIVERPOOL - Seorang kakek di Inggris dibakar hidup-hidup di oven bersuhu 280 derajat Celsius, setelah anak menantunya sengaja menjebaknya.
Kakek bernama Alan Catterall, 54, itu tewas mengenaskan di oven yang digunakan untuk memproduksi plastik. Kakek tiga anak itu mendekati oven untuk memperbaiki kerusakan. Namun, anak menantunya, Mark Francis, 36, sengaja menutup pintu oven raksasa tersebut, meski korban masih berada di dalam.
Korban sempat mencoba untuk melarikan diri dengan menggunakan linggis untuk menjebol pintu oven dan berteriak minta tolong. Namun, karena ruangan kerja itu terlalu bising, tidak ada orang yang mendengar teriakannya.
Korban dan menantunya itu merupakan pekerja di perusahaan Pyranha Mouldings Ltd. Dua direktur perushaan itu, Graham dan Peter Mackereth, ikut dituduh bersalah dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap korban.
“Kondisi kematian Catterall cukup mengerikan,” kata pejabat pengadilan Crown Court, Liverpool, Andrew Thomas, seperti dikutip, Daily Mail, semalam.
”Pada hari kecelakaan kerusakan telah terjadi di salah satu oven dan itu berhenti selama sekitar satu jam, sehingga perbaikan harus dilakukan. Kesalahan awal adalah salah satu operator pergi. Tragisnya, operator tidak menyadari adalah bahwa Catterall masih bekerja di dalam oven,” lanjut dia.
”Korban menderita luka bakar parah dan meninggal akibat shock,” imbuh dia.
Kakek bernama Alan Catterall, 54, itu tewas mengenaskan di oven yang digunakan untuk memproduksi plastik. Kakek tiga anak itu mendekati oven untuk memperbaiki kerusakan. Namun, anak menantunya, Mark Francis, 36, sengaja menutup pintu oven raksasa tersebut, meski korban masih berada di dalam.
Korban sempat mencoba untuk melarikan diri dengan menggunakan linggis untuk menjebol pintu oven dan berteriak minta tolong. Namun, karena ruangan kerja itu terlalu bising, tidak ada orang yang mendengar teriakannya.
Korban dan menantunya itu merupakan pekerja di perusahaan Pyranha Mouldings Ltd. Dua direktur perushaan itu, Graham dan Peter Mackereth, ikut dituduh bersalah dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap korban.
“Kondisi kematian Catterall cukup mengerikan,” kata pejabat pengadilan Crown Court, Liverpool, Andrew Thomas, seperti dikutip, Daily Mail, semalam.
”Pada hari kecelakaan kerusakan telah terjadi di salah satu oven dan itu berhenti selama sekitar satu jam, sehingga perbaikan harus dilakukan. Kesalahan awal adalah salah satu operator pergi. Tragisnya, operator tidak menyadari adalah bahwa Catterall masih bekerja di dalam oven,” lanjut dia.
”Korban menderita luka bakar parah dan meninggal akibat shock,” imbuh dia.
(mas)