Konflik Ukraina, Titik Awal Perang Dingin Baru
A
A
A
MINSK - Konflik yang terus mendera Ukraina, dinilai Menteri Luar Negeri Belarusia, Vladimir Makei menjadi titik awal terjadinya perang dingin baru di dunia. Dirinya mempercayai hal itu mengingat betapa panasnya suasana yang ditumbulkan oleh konflik tersebut.
Melansir Sputnik, Selasa (18/11/2014), Makei bahkan tidak segan-segan menggambarkan situasi yang ada saat ini, dimana dia menyebut bahwa dunia sudah mulai berada di bibir jurang menuju perang dingin, yang diakibatkan konflik di Ukraina.
“Faktanya, dunia saat ini sudah terseret jauh dan sudah berada di ujung jurang menuju era perang dingin baru. Titik awalnya adalah konflik di Ukraina. Konflik ini telah menyebabkan perbedaan pendapat yang sangat intensif, dan telah membentuk rasa saling tidak percaya,” ucap Makei.
Dirinya merujuk pada hubungan Rusia dan Amerika Serikat (AS), dua kekuatan besar di dunia, dimana akibat konflik di Ukraina kedua negara tersebut terus menerus terlibat dalam perdebatan dan ketegangan.
Sementara itu, kondisi di Ukraina sendiri kian hari kian memburuk. Perjanjian damai yang disepakati di ibukota Belarusia, Minsk pun nampaknya tidak berdampak apapun. Perjanjian itu hanya menjadi angin lalu yang tidak lagi dihiraukan oleh kedua kubu yang bertikai.
Melansir Sputnik, Selasa (18/11/2014), Makei bahkan tidak segan-segan menggambarkan situasi yang ada saat ini, dimana dia menyebut bahwa dunia sudah mulai berada di bibir jurang menuju perang dingin, yang diakibatkan konflik di Ukraina.
“Faktanya, dunia saat ini sudah terseret jauh dan sudah berada di ujung jurang menuju era perang dingin baru. Titik awalnya adalah konflik di Ukraina. Konflik ini telah menyebabkan perbedaan pendapat yang sangat intensif, dan telah membentuk rasa saling tidak percaya,” ucap Makei.
Dirinya merujuk pada hubungan Rusia dan Amerika Serikat (AS), dua kekuatan besar di dunia, dimana akibat konflik di Ukraina kedua negara tersebut terus menerus terlibat dalam perdebatan dan ketegangan.
Sementara itu, kondisi di Ukraina sendiri kian hari kian memburuk. Perjanjian damai yang disepakati di ibukota Belarusia, Minsk pun nampaknya tidak berdampak apapun. Perjanjian itu hanya menjadi angin lalu yang tidak lagi dihiraukan oleh kedua kubu yang bertikai.
(esn)