Israel Tak Akan Hentikan Proyek Pemukiman Yahudi di Yarusalem
A
A
A
YARUSALEM - Di tengah desakan kuat untuk segera menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Yarusalem timur, Israel justru menegaskan tidak akan pernah menghentikan atau bahkan membatasi proyek tersebut.
Dalam sebuah konfrensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menegaskan hal tersebut. Melansir Al Arabiya, Minggu (16/11/2014), pernyataan itu disampaikan hanya beberapa hari setelah Israel setuju untuk menambahkan 200 unit bangunan sebagai bagian dalam perluasan pemukiman di Yarusalem.
“Satu hal yang akan saya tegaskan saat ini, kami tidak akan pernah menerima ketentuan apapun yang ditunjukan dalam membatasi proses pembangunan pemukiman Yahudi di Yarusalem timur,” ungkap Lieberman.
“Kami tidak akan menerima adanya batasan dalam proyek pembangunan pemukiman kami di wilayah Yarusalem timur, itu adalah wilayah milik kami bangsa Yahudi,” Lieberman menambahkan dalam pernyataannya.
Proyek pembangunan pemukiman Yahudi sendiri terus mendapat penolakan, bahkan dari sekutu dekat Israel, Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam itu menyebut pengembangan pemukiman itu tidak membawa dampak positif dalam proses pembicaraan damai antara Israel dan Palestina, justru hal itu akan memperburuk situasi.
Dalam sebuah konfrensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menegaskan hal tersebut. Melansir Al Arabiya, Minggu (16/11/2014), pernyataan itu disampaikan hanya beberapa hari setelah Israel setuju untuk menambahkan 200 unit bangunan sebagai bagian dalam perluasan pemukiman di Yarusalem.
“Satu hal yang akan saya tegaskan saat ini, kami tidak akan pernah menerima ketentuan apapun yang ditunjukan dalam membatasi proses pembangunan pemukiman Yahudi di Yarusalem timur,” ungkap Lieberman.
“Kami tidak akan menerima adanya batasan dalam proyek pembangunan pemukiman kami di wilayah Yarusalem timur, itu adalah wilayah milik kami bangsa Yahudi,” Lieberman menambahkan dalam pernyataannya.
Proyek pembangunan pemukiman Yahudi sendiri terus mendapat penolakan, bahkan dari sekutu dekat Israel, Amerika Serikat (AS). Negeri Paman Sam itu menyebut pengembangan pemukiman itu tidak membawa dampak positif dalam proses pembicaraan damai antara Israel dan Palestina, justru hal itu akan memperburuk situasi.
(esn)