Pertama Kali, Israel Izinkan Muslim Segala Usia Salat di Al-Aqsa
A
A
A
YERUSALEM - Untuk pertama kalinya Israel mengizinkan para Muslim Palestina segala usia menjalankan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa.
Kebijakan Israel yang berlaku pada hari ini (14/11/2014) terbilang langka, setelah berbulan-bulan Israel hanya membolehkan Muslim berusia tua yang boleh salat di Al-Aqsa dengan dalih mencegah bentrok.
”Tidak ada batasan usia di Temple Mount, kami berharap hal-hal seperti akan tenang dan tenang pada hari ini,” kata juru bicara Kepolisian Israel, Mickey Rosenfeld, yang menyebut masjid suci al-Aqsa dengan istilah Temple Mount.
Kendati demikian, kata dia, Israel tetap menegrahkan polisi tambahan di Yerusalem pada pagi ini. Lagi-lagi dengan dalih untuk mencegah bentrok di situs suci dan wilayah sekitarnya.
Menurut Rosenfeld, seperti dikutip Al Arabiya, keputusan terbaru Israel yang membolehkan para Muslim segala usia untuk salat di Al-Aqsa, diberlakukan setelah ada pembicaraan di Yordania.
Pembicaraan penting itu melibatkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, Raja Yordania, Abdullah II dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dalam pertemuan tiga tokoh itu, semua pihak sepakat untuk menurunkan ketegangan di kompleks masjid suci Al-Aqsa.
”Komitmen dibuat untuk mempertahankan status quo di kompleks situs curi bagi warga Yahudi dan warga Muslim, di Yerusalem timur Israel,” kata Kerry dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Yordania, Nasser Judeh.
Kebijakan Israel yang berlaku pada hari ini (14/11/2014) terbilang langka, setelah berbulan-bulan Israel hanya membolehkan Muslim berusia tua yang boleh salat di Al-Aqsa dengan dalih mencegah bentrok.
”Tidak ada batasan usia di Temple Mount, kami berharap hal-hal seperti akan tenang dan tenang pada hari ini,” kata juru bicara Kepolisian Israel, Mickey Rosenfeld, yang menyebut masjid suci al-Aqsa dengan istilah Temple Mount.
Kendati demikian, kata dia, Israel tetap menegrahkan polisi tambahan di Yerusalem pada pagi ini. Lagi-lagi dengan dalih untuk mencegah bentrok di situs suci dan wilayah sekitarnya.
Menurut Rosenfeld, seperti dikutip Al Arabiya, keputusan terbaru Israel yang membolehkan para Muslim segala usia untuk salat di Al-Aqsa, diberlakukan setelah ada pembicaraan di Yordania.
Pembicaraan penting itu melibatkan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, Raja Yordania, Abdullah II dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dalam pertemuan tiga tokoh itu, semua pihak sepakat untuk menurunkan ketegangan di kompleks masjid suci Al-Aqsa.
”Komitmen dibuat untuk mempertahankan status quo di kompleks situs curi bagi warga Yahudi dan warga Muslim, di Yerusalem timur Israel,” kata Kerry dalam konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Yordania, Nasser Judeh.
(mas)