O'Neill: Jarak 2 Meter, Saya Orang Terakhir yang Dilihat Osama
A
A
A
WASHINGTON - Robert O’Neill, mantan pasukan Navy SEAL Amerika Serikat (AS) yang mengklaim menembak mati Osama bin Laden kembali buka suara.
Menurutnnya, dialah orang terakhir yang dilihat Osama bin Laden dengan jarak hanya dua meter. Dia bersama pasukan Navy SEAL pada 2 Mei 2011 menggerebak tempat persembunyian pendiri al-Qaeda itu di Abbottabad, Pakistan.
O’Neill buka suara untuk yang kedua kalinya dalam wawancara yang ditayangkann Fox News Rabu malam. ”Jika (kesimpulan) itu cukup ringan, saya adalah orang terakhir yang dia (Osama) lihat,” katanya.
Menurut O’Neill, Osama menatap lurus wajahnya, sebelum dia menembak dahi pendiri al-Qaeda tersebut. “Dia berdiri di sana, dua meter di depan saya, ada tangan istrinya (di bahunya),” ujarnya. “Saya pikir, kami mendapatkan dia, kita hanya mengakhiri perang,” lanjut O’Neill.
Sebelum melakukan misi di Pakistan kala itu, mantan pasukan Navy SEAL berusia 38 tahun tersebut sudah menyampaikan pesan melalui telepon kepada ayahnya dan menulis pesan kepada istri serta anak-anaknya.
Isi pesannya, menyebut bahwa kemungkinan dia akan dibunuh atau ditawan ketika menjalankan misi dari Presiden Barack Obama pada 2 Mei 2011 silam.
Tiga peluru yang ia tembakkan di dahi Osama bin Laden, dianggap menutup luka dari banyak warga AS yang kerabatnya menjadi korban serangan 11 September 2001 atau 9/11 di Gedung World Trade Center.
Menurutnnya, dialah orang terakhir yang dilihat Osama bin Laden dengan jarak hanya dua meter. Dia bersama pasukan Navy SEAL pada 2 Mei 2011 menggerebak tempat persembunyian pendiri al-Qaeda itu di Abbottabad, Pakistan.
O’Neill buka suara untuk yang kedua kalinya dalam wawancara yang ditayangkann Fox News Rabu malam. ”Jika (kesimpulan) itu cukup ringan, saya adalah orang terakhir yang dia (Osama) lihat,” katanya.
Menurut O’Neill, Osama menatap lurus wajahnya, sebelum dia menembak dahi pendiri al-Qaeda tersebut. “Dia berdiri di sana, dua meter di depan saya, ada tangan istrinya (di bahunya),” ujarnya. “Saya pikir, kami mendapatkan dia, kita hanya mengakhiri perang,” lanjut O’Neill.
Sebelum melakukan misi di Pakistan kala itu, mantan pasukan Navy SEAL berusia 38 tahun tersebut sudah menyampaikan pesan melalui telepon kepada ayahnya dan menulis pesan kepada istri serta anak-anaknya.
Isi pesannya, menyebut bahwa kemungkinan dia akan dibunuh atau ditawan ketika menjalankan misi dari Presiden Barack Obama pada 2 Mei 2011 silam.
Tiga peluru yang ia tembakkan di dahi Osama bin Laden, dianggap menutup luka dari banyak warga AS yang kerabatnya menjadi korban serangan 11 September 2001 atau 9/11 di Gedung World Trade Center.
(mas)