Pria Australia Bakar dan Makan Kulit Lengan Pacarnya
A
A
A
BLACKTOWN - Seorang pria di Australia membakar kulit kedua lengan pacarnya dengan alat pelurus rambut. Kemudian kulit lengan pacarnya itu dimakan.
Saat memakan kulit lengan pacarnya, pria itu bergumam;”Mmmmm.” Demikian pernyataan polisi di pengadilan Australia.
Penyiksaan itu mengerikan itu terungkap, ketika Constable Ganelle Warne, petugas polisi untuk kasus kekerasan dalam rumah tangga melakukan pemanggilan kepada wanita yang melapor menjad korban kekerasan dalam rumah tangga pada akhir 2012.
”Dia merasa ngeri harus memberitahu seseorang apa yang terjadi padanya,” kata Warne. Tidak hanya membakar kulit kedua lengan dan memakannya, pria itu juga menggunakan pisau untuk menggoreskan tanda salib di punggug korban.
Pelaku juga mengancam akan memotong bagian payudara dan memperkosa korban. Menurut polisi, itu merupakan kasus kekerasan dalam rumah tangga terburuk yang pernah terjadi di Australia.
Setelah lewat dua tahun, wanita itu semula ragu-ragu untuk melapor ke Kantor Polisi Blacktown untuk mencari bantuan hukum. Sedangkan pelaku pada pekan lalu mengaku bersalah saat dibawa ke Pengadilan Negeri wilayah setempat.
Dia dikenai sembilan tuduhan, termasuk tuduhan perkosaan, penculikan, penyerangan dan penganiayaan yang menyebabkan luka berat.
Menurut news.com.au, Kamis (13/11/2014) pria 41 tahun, yang tidak disebutkan namanya itu kini ditahan. Rencananya, vonis hukuman akan dijatuhkan pada 16 Februari tahun depan.
Wane pada Rabu kemarin memuji keberanian wanita itu yang akhirnya buka suara soal penyiksaan yang dia alami. "Dia masih malu-malu dan dia bahkan tidak ingin ibunya tahu tentang hal itu," katanya.
Saat memakan kulit lengan pacarnya, pria itu bergumam;”Mmmmm.” Demikian pernyataan polisi di pengadilan Australia.
Penyiksaan itu mengerikan itu terungkap, ketika Constable Ganelle Warne, petugas polisi untuk kasus kekerasan dalam rumah tangga melakukan pemanggilan kepada wanita yang melapor menjad korban kekerasan dalam rumah tangga pada akhir 2012.
”Dia merasa ngeri harus memberitahu seseorang apa yang terjadi padanya,” kata Warne. Tidak hanya membakar kulit kedua lengan dan memakannya, pria itu juga menggunakan pisau untuk menggoreskan tanda salib di punggug korban.
Pelaku juga mengancam akan memotong bagian payudara dan memperkosa korban. Menurut polisi, itu merupakan kasus kekerasan dalam rumah tangga terburuk yang pernah terjadi di Australia.
Setelah lewat dua tahun, wanita itu semula ragu-ragu untuk melapor ke Kantor Polisi Blacktown untuk mencari bantuan hukum. Sedangkan pelaku pada pekan lalu mengaku bersalah saat dibawa ke Pengadilan Negeri wilayah setempat.
Dia dikenai sembilan tuduhan, termasuk tuduhan perkosaan, penculikan, penyerangan dan penganiayaan yang menyebabkan luka berat.
Menurut news.com.au, Kamis (13/11/2014) pria 41 tahun, yang tidak disebutkan namanya itu kini ditahan. Rencananya, vonis hukuman akan dijatuhkan pada 16 Februari tahun depan.
Wane pada Rabu kemarin memuji keberanian wanita itu yang akhirnya buka suara soal penyiksaan yang dia alami. "Dia masih malu-malu dan dia bahkan tidak ingin ibunya tahu tentang hal itu," katanya.
(mas)