Ini SMS Terakhir Seneng Mujiasih Sebelum Tewas
A
A
A
HONG KONG - Seneng Mujiasih, Warga Negara Indonesia (WNI) yang jadi korban pembunuhan psikopat asal Inggris, Rurik Jutting, diketahui sempat mengirimkan pesan singkat atau SMS kepada salah seorang temannya sebelum ia tewas.
Melansir Mirror, Selasa (11/11/2014), salah seorang teman Mujiasih di Hong Kong yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan, bahwa Mujiasih mengirimkan pesan pada pukul 03.25 pagi, atau hanya beberapa menit sebelum polisi menggerebek kediaman Jutting.
“Dia mengirimkan dua pesan. Yang pertama berisi pernyataan kalau dia merasakan aroma yang sangat tidak enak di sana (kediaman Jutting). Dan pesan kedua, dia mengatakan ingin segera keluar dari tempat tersebut,” ucap teman Mujiasih.
Aroma yang tidak enak dalam pesan Mujiasih diduga adalah aroma bangkai yang sudah dikeluarkan oleh korban pertama Jutting, Sumarti Ningsih, WNI asal Cilacap. Ningsih memang telah dibunuh Jutting sehari sebelum mantan bankir Inggris itu membunuh Mujiasih.
Mujiasih ditemukan polisi Hong Kong dalam keadaan sangat mengenaskan, lehernya hampir putus digorok oleh Jutting. Sementara tubuh Ningsih ditemukan dalam sebuah koper. Saat ini jenazah keduanya sudah diserahkan kepada keluarga mereka masing-masing oleh phak Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Melansir Mirror, Selasa (11/11/2014), salah seorang teman Mujiasih di Hong Kong yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan, bahwa Mujiasih mengirimkan pesan pada pukul 03.25 pagi, atau hanya beberapa menit sebelum polisi menggerebek kediaman Jutting.
“Dia mengirimkan dua pesan. Yang pertama berisi pernyataan kalau dia merasakan aroma yang sangat tidak enak di sana (kediaman Jutting). Dan pesan kedua, dia mengatakan ingin segera keluar dari tempat tersebut,” ucap teman Mujiasih.
Aroma yang tidak enak dalam pesan Mujiasih diduga adalah aroma bangkai yang sudah dikeluarkan oleh korban pertama Jutting, Sumarti Ningsih, WNI asal Cilacap. Ningsih memang telah dibunuh Jutting sehari sebelum mantan bankir Inggris itu membunuh Mujiasih.
Mujiasih ditemukan polisi Hong Kong dalam keadaan sangat mengenaskan, lehernya hampir putus digorok oleh Jutting. Sementara tubuh Ningsih ditemukan dalam sebuah koper. Saat ini jenazah keduanya sudah diserahkan kepada keluarga mereka masing-masing oleh phak Kementerian Luar Negeri Indonesia.
(esn)