Terkuak! 629 Serdadu AS Terpapar Senjata Kimia Irak
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon akhirnya mengakui bahwa sekitar 629 serdadu Amerika Serikat (AS) terpapar senjata kimia saat bertugas di Irak. Semula Pentagon menutup rapat rahasia itu.
Pentagon mengaku gagal melacak temuan kasus para serdadu AS yang jadi korban senjata kimia di Irak dengan mengabaikan opsi pengobatan.
Laporan itu muncul setelah Kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, memerintahkan kajian internal terhadap terhadap laporan yang menyebut ratusan tentara militer AS diyakini terkena senjata kimia di Irak.
Seorang juru bicara Angkatan Darat AS kepada New York Times, pada Kamis (6/11/2014) ditanya soal data sekitar 629 personel tepapar senjata kimia di Irak. Juru bicara itu menjawab “ya”. Setiap personel yang terpapar senjata kimia akan menerima konsultasi medis pada akhir masa tugas mereka.
Militer AS mengaku gagal mengambil langkah cepat terhadap ratusan serdadu itu setelah lebih dari satu dekade terpapar senjata kimia.
Parahnya, Pentagon tidak mengumpulkan data dan memantau veteran yang mengeluhkan kondisi kesehatannya.
Pentagon, kepada New York Times, mengatakan bahwa mereka telah meminta Komando Kesehatan Masyarakat untuk mengidentifikasi semua veteran yang diyakini menjadi korban senjata kimia di Irak. Para veteran perang Irak itu kini mulai diperiksa kondisinya. Mereka juga diwawancarai secara berkala untuk mengetahui dampak senjata kimia Irak.
”Ini terlalu terlambat,” kata Jordan Zoeller, mantan sersan Angkatan Darat yang bertugas di sebuah peleton yang terpapar agen sulfur mustard pada tahun 2008.
Pentagon mengaku gagal melacak temuan kasus para serdadu AS yang jadi korban senjata kimia di Irak dengan mengabaikan opsi pengobatan.
Laporan itu muncul setelah Kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, memerintahkan kajian internal terhadap terhadap laporan yang menyebut ratusan tentara militer AS diyakini terkena senjata kimia di Irak.
Seorang juru bicara Angkatan Darat AS kepada New York Times, pada Kamis (6/11/2014) ditanya soal data sekitar 629 personel tepapar senjata kimia di Irak. Juru bicara itu menjawab “ya”. Setiap personel yang terpapar senjata kimia akan menerima konsultasi medis pada akhir masa tugas mereka.
Militer AS mengaku gagal mengambil langkah cepat terhadap ratusan serdadu itu setelah lebih dari satu dekade terpapar senjata kimia.
Parahnya, Pentagon tidak mengumpulkan data dan memantau veteran yang mengeluhkan kondisi kesehatannya.
Pentagon, kepada New York Times, mengatakan bahwa mereka telah meminta Komando Kesehatan Masyarakat untuk mengidentifikasi semua veteran yang diyakini menjadi korban senjata kimia di Irak. Para veteran perang Irak itu kini mulai diperiksa kondisinya. Mereka juga diwawancarai secara berkala untuk mengetahui dampak senjata kimia Irak.
”Ini terlalu terlambat,” kata Jordan Zoeller, mantan sersan Angkatan Darat yang bertugas di sebuah peleton yang terpapar agen sulfur mustard pada tahun 2008.
(mas)