Disebut Pelanggar HAM, Iran Berkelit

TEHERAN - Dituduh sebagai pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM) oleh PBB karena kerap melakukan hukuman mati, Iran melakukan pembelaan diri. Menurut Iran, hukuman mati tidak begitu saja dijatuhkan kepada seseorang, banyak dari mereka dihukum karena melakukan kejahatan berat.

“93 persen dari terdakwa hukuman mati di Iran melibatkan penyelundupan narkoba,” ungkap Mohammad Javad Larijani, Sekretaris Dewan HAM Iran. Seperti dilansir Al Arabiya, Minggu (2/11/2014).

Dirinya juga menyatakan, hukuman mati tidak akan dijatuhkan untuk beberapa kasus seperti pembunuhan seperti yang dilakukan oleh Reyhaneh Jabbari yang membunuh seorang intelijen Iran yang hendak memperkosanya, jika ada pemaafan dari pihak korban.

Namun,jika tidak ada pemaafan, maka hukuman mati tersebut akan tetap dijatuhkan. Dalam laporan yang diterbitkan oleh PBB, sedikitnya 852 orang dilaporkan dieksekusi mati antara Juli 2013 dan Juni 2014. “Ini benar-benar sebuah peningkatan yang mengkhwatirkan,” ungkap PBB dalam laporannya.

Bukan hanya PBB, banyak negara juga menyoroti proses hukuman mati yang sepertinya mudah sekali dijatuhkan di Iran. Delegasi dari banyak negara Eropa telah mendesak Iran untuk mengadopsi moratorium hukuman mati pada pertemuan hak asasi manusia yang saat ini sedang berlangsung di Jenewa.