Karantina Ebola di AS Seperti Penjara

Minggu, 26 Oktober 2014 - 18:18 WIB
Karantina Ebola di AS Seperti Penjara
Karantina Ebola di AS Seperti Penjara
A A A
ILLINOIS - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendapat kritikan keras terkait aksi mereka dalam melakukan karantina terhadap pasien yang diduga terinfensi virus Ebola. Kritikan ini disampaikan oleh seorang pekerja kesehatan bernama Kaci Hickox.

Melansir BBC, Minggu (26/10/2014), Hickox adalah salah satu perawat yang baru saja kembali dari Siera Leone untuk membantu pasien yang terinfeksi Ebola di sana. Hickox menyebut pengalaman karantina di AS benar-benar menakutkan, layaknya dipenjara.

“Pengalaman itu (dikarantina) adalah pengalaman yang sangat menakutkan dan ini bisa membuat para pekerja kesehatan kita takut untuk berangkat ke Afrika Barat dan membantu para pasien di sana,” ucap Hickox.

Hickox dikarantina di negara bagian Illinois, negara bagian ketiga setelah New York dan New Jersey yang sama-sama mempraktekan aturan karantina yang sangat ketat. Hickox mengaku sempat diisolaiasi di bandara selama tujuh jam paska mendarat dari Siera Leon, dan hanya diberikan makan sereal.

“Apakah mereka memang harus memperlakukan kami seperti ini, seperti para penjahat yang hendak dibawa ke tahanan?” tanya Hickox. AS sendiri memang sangat ketakutan akan penyebaran virus Ebola, setelah meninggalnya seorang penderita ebola di Texas. Dan, karantina ketat dianggap menjadi sebuah solusi untuk menanggulangi hal ini.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2920 seconds (0.1#10.140)