Senat Serukan Pemerintah Irlandia Akui Negara Palestina

Kamis, 23 Oktober 2014 - 14:38 WIB
Senat Serukan Pemerintah...
Senat Serukan Pemerintah Irlandia Akui Negara Palestina
A A A
DUBLIN - Majelis tinggi senat Irlandia menyerukan pemerintah negara itu untuk mengakui negara Palestina.

Seruan itu menyusul parlemen Inggris yang juga mendesak pemerintahnya untuk medukung kemerdekaan Palestina. Pemerintah Swedia melalui perdana menterinya yang baru sebelumnya juga ingin mengakui negara Palestina. (Baca: Sulitnya Dunia Membebaskan Palestina dari Cengkeraman Israel)

“Meminta pemerintah untuk secara resmi mengakui negara Palestina dan melakukan segala sesuatu yang bisa untuk membantu mengamankan solusi dua negara yang layak untuk mengakhiri konflik Israel dan Palestina, sehingga warga kedua negara dapat hidup damai dan aman,” bunyi pernyataan senat Irlandia, seperti dikutip AFP, Kamis (23/10/2014).

Salah satu senator Irlandia Averil Power, mengatakan,”Irlandia harus membuat jelas dukungannya soal hak rakyat Palestina, bukan tawar-menawar untuk Israel yang bermain-main dalam negosiasi palsu.”

”Dengan demikian, kami akan membantu meningkatkan tekanan terhadap Israel untuk mengejar proses perdamaian sejati, yang memiliki prospek nyata untuk menciptakan perdamaian dan keadilan bagi kedua negara, Israel dan Palestina,” lanjut dia.

Menteri Luar Negeri Irlandia, Charlie Flanagan, berniat membahas masalah itu dengan parlemen pada November 2014 nanti. Sebab, suara-suara dukungan untuk Palestina belum sepenuhnya berasal dari lintas partai politik.

Sementara itu, Duta Besar Israel untuk Irlandia, Boaz Modai, mengatakan bahwa ia telah menghubungi semua senator Irlandia, soal gerakan dukungan untuk Palestina.

“Gerakan sepertinya hanya mengenal Palestina secara sepihak, yang kontra-produktif. Karena mereka hanya memberikan alasan untuk orang-orang di pihak Palestina yang berharap untuk mencapai tujuan mereka tanpa berbicara langsung kepada Israel,” bunyi pernyataan kedutaan Israel di Irlandia.

Dukungan untuk kemerdekaan Palestina semakin menguat dan bermunculan dari parlemen negara-negara Eropa. Gejala itu muncul setelah perang 50 hari antara Hamas dan Israel yang menewaskan lebih dari 2 ribu rakyat Palestina di Jalur Gaza.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9073 seconds (0.1#10.140)