Media Eropa Mendapat Tekanan Dari AS
A
A
A
BERLIN - Sebuah pengakuan cukup mengejutkan dikeluarkan oleh seorang jurnalis dan juga editor asal Jerman, Udo Ulfkotte. Dirinya menyatakan alasan mengapan banyak media-media Eropa banyak yang pro terhadap Barat.
Melansir Russia Today, Sabtu (18/10/2014), Udo menyebut media-media tersebut berada di bawah tekanan Amerika Serikat (AS), lebih tepatnya agen khusus AS, CIA. Dirinya mengaku pernah mendapatkan tekanan serupa beberapa waktu lalu.
“Saya pernah menerbitakan sebuah artikel atas nama saya, yang sebenarnya ditulis oleh seorang agen CIA,” ucap Udo. “Ketidakpatuhan akan hal itu memiliki konsekuensi besar, saya diancam akan dipecat dari kantor saya,” tambahnya.
Menurutnya, bukan hanya CIA yang berada di balik pemaksaan tersebut, melainakan beberapa dinas rahasia laiannya, termasuk dinas khusus Jerman , BND juga ikut terlibat.
"Suatu hari BND datang ke kantor saya di Frankfurter Allgemeine di Frankfurt. Mereka ingin saya menulis sebuah artikel tentang Libya dan Kolonel Muammar Gaddafi. Mereka memberiku semua informasi rahasia ini dan mereka hanya ingin saya untuk menandatangani artikel dengan nama saya," paparnya.
Udo mengaku kecewa dengan dirinya sendiri karena tidak menolak permintaan tersebut, dalam pandanganya itu adalah sesuatu yang tidak benar, memanipulasi orang dan untuk membuat propaganda.
“Itu tidak benar apa yang rekan-rekan dan saya lakukan di masa lalu. Hal itu karena mereka dipaksa untuk mengkhianati masyarakay, tidak hanya di Jerman, namun di seluruh Eropa,” ucapnya.
Melansir Russia Today, Sabtu (18/10/2014), Udo menyebut media-media tersebut berada di bawah tekanan Amerika Serikat (AS), lebih tepatnya agen khusus AS, CIA. Dirinya mengaku pernah mendapatkan tekanan serupa beberapa waktu lalu.
“Saya pernah menerbitakan sebuah artikel atas nama saya, yang sebenarnya ditulis oleh seorang agen CIA,” ucap Udo. “Ketidakpatuhan akan hal itu memiliki konsekuensi besar, saya diancam akan dipecat dari kantor saya,” tambahnya.
Menurutnya, bukan hanya CIA yang berada di balik pemaksaan tersebut, melainakan beberapa dinas rahasia laiannya, termasuk dinas khusus Jerman , BND juga ikut terlibat.
"Suatu hari BND datang ke kantor saya di Frankfurter Allgemeine di Frankfurt. Mereka ingin saya menulis sebuah artikel tentang Libya dan Kolonel Muammar Gaddafi. Mereka memberiku semua informasi rahasia ini dan mereka hanya ingin saya untuk menandatangani artikel dengan nama saya," paparnya.
Udo mengaku kecewa dengan dirinya sendiri karena tidak menolak permintaan tersebut, dalam pandanganya itu adalah sesuatu yang tidak benar, memanipulasi orang dan untuk membuat propaganda.
“Itu tidak benar apa yang rekan-rekan dan saya lakukan di masa lalu. Hal itu karena mereka dipaksa untuk mengkhianati masyarakay, tidak hanya di Jerman, namun di seluruh Eropa,” ucapnya.
(esn)