Sosialisasi Kanker Payudara, Pria China Kenakan Bra

Rabu, 08 Oktober 2014 - 00:15 WIB
Sosialisasi Kanker Payudara, Pria China Kenakan Bra
Sosialisasi Kanker Payudara, Pria China Kenakan Bra
A A A
BEIJING - Sebuah rumah sakit di China melakukan sosialisasi bahaya kanker payudara dengan cara nyeleneh. Di mana, rumah sakit tersebut menyuruh para pria untuk mengenakan bra.

Sosialisasi bahaya kanker payudara itu digelar oleh Rumah Sakit Kanker Hunan. Selain untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya kanker payudara, sosialisasi itu juga untuk menggalang dana untuk korban kanker payudara.

Tak hanya mengenakan bra, para pria yang dimanfaatkan untuk sosialisasi itu diminta melakukan tugas sehari-hari sebagai seorang penderita kanker payudara. Mereka diminta melompat-lompat dan membawa ember berisi air yang seolah-olah menggambarkan kesulitan yang dihadapi pasien kanker payudara.

Para pria yang mengenakan bra itu juga diminta berakting seolah-olah terpental di sekitar bra raksasa dengan latar belakang warna merah muda, untuk menunjukkan penderitaan para pasien.

Alih-alih meraih simpati publik, sosialisasi yang memanfaatkan pria untuk mengenakan bra itu justru menuai kecaman publik. Para pengguna media sosial terbesar di China, Weibo, menantang sosialisasi itu.

Salah satu kecaman muncul dari pengguna akun Weibo, LienKo35. ”Ini sangat menakutkan. Ada pesan yang serius untuk memberikan informasi tentang kanker payudara di China. Mengapa tidak menggunakan wanita sejati di sana untuk menceritakan kisah nyata mereka? Siapa yang peduli dengan seorang pengusaha paruh baya yang berpikir bagaimana ia merasakan (menderita kanker payudara,” bunyi kecaman warga China, seperti dikutip Daily Mail, Selasa (7/10/2014)

Pengguna media sosial lainnya menyebut acara itu sesat. Sejumlah warga menyarankan agar berhat—hati untLainnya menyebut acara 'sesat' atau menuduh itu menjadi terlalu terang-hati untuk menyampaikan sebuah pesan.

Lantaran dikecam, pihak Rumah Sakit Kanker Hunan angkat bicara. “Hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana laki-laki dan perempuan yang pernah menderita karena mastektomi, mereka bisa melakukan kegiatan rumah tangga sehari-hari,” bunyi pernyataan rumah sakit itu.

“Kami pikir, kami menaruh lebih dari pesan yang serius dengan cara yang akan dingat orang,” lanjut pernyataan itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5424 seconds (0.1#10.140)
pixels