NATO Coba Perbaiki Hubungan dengan Rusia
A
A
A
WARSAWA - Sekertaris Jenderal (Sekjen) baru NATO, Jens Stoltenberg, menyatakan pihaknya sedang mengupayakan untuk memperbaiki hubungan dengan Federasi Rusia. Sebelumnya, hubungan Rusia dan NATO memburuk paska krisis di Ukraina pecah.
Melansir RIANOVOSTI, Senin (6/10/2014), dirinya menyadari bahwa ada perbedaan yang sangat besar antara NATO dan Rusia mengenai situasi di Ukraina. Namun, dirinya menilai hal tersebut tidak menjadi halangan untuk membangun sebuah hubungan yang konstruktif dengan pemerintah Rusia.
“Menurut pengalaman saya, tidak ada kontradiksi antara kekuatan yang sedang dibangun oleh NATO dan membangun hubungan yang konstruktif dengan Rusia,” ungkap Stoltenberg, saat melakukan wawancara dengan salah satu media Polandia.
Stoltenberg mengakui, pihaknya memang tidak pernah menyetujui aksi Rusia yang mencaplok wilayah Crimea dari Ukraina pada Maret lalu. “Sekali lagi, pelanggaran yang dilakukan Rusia tidak akan mempengaruhi upaya NATO untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia,” ucap Stoltenberg.
Stoltenberg sendiri maju menjadi Sekjen NATO baru menggantikan Andreas Forgh Rasmussen. Di era kepemimpinan Rasmussen, hubungan Rusia dan NATO terus memburuk, di mana NATO selalu menuduh Rusia mengerahkan pasukannya ke wilayah Ukraina timur. Tudingan ini selalu dibantah oleh Rusia.
Melansir RIANOVOSTI, Senin (6/10/2014), dirinya menyadari bahwa ada perbedaan yang sangat besar antara NATO dan Rusia mengenai situasi di Ukraina. Namun, dirinya menilai hal tersebut tidak menjadi halangan untuk membangun sebuah hubungan yang konstruktif dengan pemerintah Rusia.
“Menurut pengalaman saya, tidak ada kontradiksi antara kekuatan yang sedang dibangun oleh NATO dan membangun hubungan yang konstruktif dengan Rusia,” ungkap Stoltenberg, saat melakukan wawancara dengan salah satu media Polandia.
Stoltenberg mengakui, pihaknya memang tidak pernah menyetujui aksi Rusia yang mencaplok wilayah Crimea dari Ukraina pada Maret lalu. “Sekali lagi, pelanggaran yang dilakukan Rusia tidak akan mempengaruhi upaya NATO untuk memperbaiki hubungan dengan Rusia,” ucap Stoltenberg.
Stoltenberg sendiri maju menjadi Sekjen NATO baru menggantikan Andreas Forgh Rasmussen. Di era kepemimpinan Rasmussen, hubungan Rusia dan NATO terus memburuk, di mana NATO selalu menuduh Rusia mengerahkan pasukannya ke wilayah Ukraina timur. Tudingan ini selalu dibantah oleh Rusia.
(esn)