SBY: Kekuatan Militer Bukan Solusi Utama Kalahkan ISIS
A
A
A
KAIRO - Di tengah-tengah peresmian Asrama Mahasiswa Indonesia di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, Presiden Susilo Bambang Yudohoyono kembali menyinggung masalah ISIS. Menurutnya, bukan hanya negara-negara barat, tetapi juga negara-negara Islam, yang harus mencari solusi permanen untuk melawan ISIS.
Mengutip dari situs Sekertaris Kabinet (Setkab), Minggu (5/10/2014), SBY yakin dengan memahami akar masalahnya, maka akan dapat ditemukan solusi yang benar-benar adil, bijak, tepat dan bisa menyelesaikan masalah ini.
“Indonesia terpanggil, saya kira Yang Mulia para Duta Besar yang mewakili negara masing-masing juga terpanggil, ini saatnya, ini adalah tugas negara, untuk kita bersama-sama menyelesaikan masalah ini,” ungkap SBY.
Menurut SBY, penggunaan kekuatan militer bukanlah solusi utama dan satu-satunya untuk bisa mengalahkan ISIS. “Seringkali operasi militer menyisakan masalah-masalah yang kompleks, yang rumit, yang akhirnya justru menimbulkan masalah baru di kelak kemudian hari,” ungkapnya.
“Melihatnya harus utuh, dan saya kira banyak negara yang lebih tertarik melaksanakan operasi militer untuk menghentikan ISIS. Tetapi saya ingin lebih banyak lagi yang tertarik, setelah itu dilaksanakan bagaimana menghentikan konflik dan kekerasan yang terjadi utamanya muncul di Timur Tengah dan Afrika Utara,” tutur SBY.
Mengutip dari situs Sekertaris Kabinet (Setkab), Minggu (5/10/2014), SBY yakin dengan memahami akar masalahnya, maka akan dapat ditemukan solusi yang benar-benar adil, bijak, tepat dan bisa menyelesaikan masalah ini.
“Indonesia terpanggil, saya kira Yang Mulia para Duta Besar yang mewakili negara masing-masing juga terpanggil, ini saatnya, ini adalah tugas negara, untuk kita bersama-sama menyelesaikan masalah ini,” ungkap SBY.
Menurut SBY, penggunaan kekuatan militer bukanlah solusi utama dan satu-satunya untuk bisa mengalahkan ISIS. “Seringkali operasi militer menyisakan masalah-masalah yang kompleks, yang rumit, yang akhirnya justru menimbulkan masalah baru di kelak kemudian hari,” ungkapnya.
“Melihatnya harus utuh, dan saya kira banyak negara yang lebih tertarik melaksanakan operasi militer untuk menghentikan ISIS. Tetapi saya ingin lebih banyak lagi yang tertarik, setelah itu dilaksanakan bagaimana menghentikan konflik dan kekerasan yang terjadi utamanya muncul di Timur Tengah dan Afrika Utara,” tutur SBY.
(esn)