Ukraina Memanas Lagi, AS Kerahkan 20 Tank Ironhorse
A
A
A
WARSAWA - Sebanyak 20 tank canggih Ironhorse Amerika Serikat (AS) akan dikerahkan di tiga negara Baltik, setelah krisis di Ukraina timur memanas lagi. Polandia, jutru minta AS mengerahkan pasukan militernya lebih banyak di Polandia.
Selain 20 tank canggih, AS juga bersiap mengirimkan 700 tentaranya di kawasan Eropa timur itu. Perdana Menteri Polandia, Ewa Kopacz, mengatakan pasukan AS dalam jumlah besar sangat dibutuhkan mengingat situasi di Ukraina tidak menentu.
Komentar Kopacz itu muncul dalam pidato di parlemen Polandia.”Dalam menghadapi apa yang terjadi di Ukraina, hubungan yang lebih erat dengan AS menjadi lebih penting. Itu sebabnya pemerintah saya akan melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa AS meningkatkan kehadiran militernya di Polandia,” katanya, seperti dikutip RT, Kamis (2/10/2014).
Saat ini, unit kavaleri bersenjata Ironhorse, yang terdiri dari tank tempur 20 M1A1 Abrams dan sekitar 700 tentara, bersama dengan kendaraan lapis baja Bradley dan Stryker, sedang dikirim dari basisnya di Texas. Pengerahan peralatan tempur AS itu akan semaki meningkatkan ketegangan antara NATO dan Rusia.
Negara-negara Baltik dan Polandia, menyatakan, bahwa mereka gugup menghadapi Rusia yang “bermain-main” di Ukraina. Menurut Reuters, pengerahan peralatan perang AS di Baltik itu merupakan aksi yang pertama kalinya dilakukan AS sejak akhir Perang Dingin.
”Tujuannya adalah agar demonstrasi terlihat, sebagai bentuk komitmen untuk sekutu kami. Kita dapat mengambil sedikit lebih lama untuk mengerahkan kekuatan, tapi tidak ada yang seperti tank jika Anda benar-benar ingin melihat efeknya,” kata Kapten John Farmer, petugas urusan publik untuk Ironhorse.
Ironhorse, yang sebelumnya disebut Brigade Combat Team 1, akan menggantikan pasukan AS bersenjata ringan, yang dikerahkan di Baltik setelah Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina Maret 2014 lalu.
Selain 20 tank canggih, AS juga bersiap mengirimkan 700 tentaranya di kawasan Eropa timur itu. Perdana Menteri Polandia, Ewa Kopacz, mengatakan pasukan AS dalam jumlah besar sangat dibutuhkan mengingat situasi di Ukraina tidak menentu.
Komentar Kopacz itu muncul dalam pidato di parlemen Polandia.”Dalam menghadapi apa yang terjadi di Ukraina, hubungan yang lebih erat dengan AS menjadi lebih penting. Itu sebabnya pemerintah saya akan melakukan segala upaya untuk memastikan bahwa AS meningkatkan kehadiran militernya di Polandia,” katanya, seperti dikutip RT, Kamis (2/10/2014).
Saat ini, unit kavaleri bersenjata Ironhorse, yang terdiri dari tank tempur 20 M1A1 Abrams dan sekitar 700 tentara, bersama dengan kendaraan lapis baja Bradley dan Stryker, sedang dikirim dari basisnya di Texas. Pengerahan peralatan tempur AS itu akan semaki meningkatkan ketegangan antara NATO dan Rusia.
Negara-negara Baltik dan Polandia, menyatakan, bahwa mereka gugup menghadapi Rusia yang “bermain-main” di Ukraina. Menurut Reuters, pengerahan peralatan perang AS di Baltik itu merupakan aksi yang pertama kalinya dilakukan AS sejak akhir Perang Dingin.
”Tujuannya adalah agar demonstrasi terlihat, sebagai bentuk komitmen untuk sekutu kami. Kita dapat mengambil sedikit lebih lama untuk mengerahkan kekuatan, tapi tidak ada yang seperti tank jika Anda benar-benar ingin melihat efeknya,” kata Kapten John Farmer, petugas urusan publik untuk Ironhorse.
Ironhorse, yang sebelumnya disebut Brigade Combat Team 1, akan menggantikan pasukan AS bersenjata ringan, yang dikerahkan di Baltik setelah Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina Maret 2014 lalu.
(mas)