ISIS Ancam Serang Kereta Bawah Tanah, AS Waswas

Jum'at, 26 September 2014 - 09:20 WIB
ISIS Ancam Serang Kereta Bawah Tanah, AS Waswas
ISIS Ancam Serang Kereta Bawah Tanah, AS Waswas
A A A
NEW YORK - Otoritas Kepolisian New York, Amerika Serikat (AS) waswas menyusul informasi ancaman serangan kelompok ISIS terhadap sistem kereta bawah tanah di AS dan Prancis.

Informasi teror kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu bersumber dari Perdana Menteri Irak, Haidar al-Abadi. Rencana serangan itu terungkap, setelah beberapa militan ISIS di Irak ditangkap.

Kepolisian New York kini meningkatkan pengamanan di setiap stasiun kereta bawah tanah di seluruh kota. Namun mereka mengaku belum menerima informasi perihal teror ISIS itu.

Ancaman serangan ISIS itu disampaikan al-Abadi di PBB. ”Kami telah mendengar laporan dari Perdana Menteri al-Abadi,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Caitlin Hayden.

”(Namun), kami belum mengkonfirmasi rencananya seperti apa, dan harus meninjau informasi dari mitra kami di Irak sebelum membuat langkah lebih lanjut,” lanjut Hayden, seperti dikutip Reuters, Jumat (26/9/2014).

”Kami mengambil ancaman serius dan selalu bekerja untuk menguatkan informasi yang kami terima dari mitra kami,” imbuh dia.

Sementara itu, seorang pejabat senior AS yang berbicara dalam kondisi anonim mengatakan, pemerintah AS tidak percata dengan ancaman saat ini, khususnya ancaman terhadap sistem kereta bawah tanah. Tidak seorang pun di pemerintah AS, katanya, yang menyadari adanya teror semacam itu.

Kendati demikian, Kepala Kepolisian New York, William Bratton, mengumumkan peningkatan pengamanan di seluruh kota.”Kami tidak memiliki ancaman yang bisa dikonfirmasi yang ditujukan terhadap Kota New York atau sistem kereta bawah tanah,” ujar Bratton."Kami selalu berhati-hati.”

Menurutnya, petugas polisi tambahan telah dikerahkan di seluruh kota dan di berbagai stasiun kereta bawah tanah. Asisten Direktur FBI, George Venizelos, menambahkan, FBI sedang mencermati informasi dari perdana menteri Irak tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6124 seconds (0.1#10.140)