Salah Sebut Nama Presiden China, Penyiar TV India Dipecat
A
A
A
NEW DELHI - Seorang pejabat tinggi di stasiun televisi pemerintah India mengatakan, bahwa seorang penyiar televisi pemerintah telah dipecat, karena salah menyebut nama Presiden China.
Presiden China yang bernama Xi Jinping, dilafalkan oleh penyiar televisi itu dengan sebutan “Eleven” atau sebelas. Penyiar televisi itu mengira, nama depan pemimpin China yakni Xi tersebut sebagai angka Romawi yang berarti angka sebelas.
Presiden Xi Jinping pada hari ini (19/9/2014) pulang ke China setelah melakukan lawatan tiga hari ke India.
Dalam lawatannya itu, pemimpin China menandatangani perjanjian lebih dari selusin untuk mendorong perdagangan dan investasi antara dua negara raksasa Asia tersebut.
Saat membacakan berita pada Rabu malam, penyiar berita di stasiun televisi Doordarshan itu ada kejanggalan. Penyiar itu akhirnya menyadari kesalahannya, dan akhirnya dipecat.
“Penyiar berita itu adalah karyawan yang santai, bukan seorang staf biasa,” bunyi pernyataan pihak stasiun televisi pemerintah India, seperti dikutip Fox News.
Pihak stasiun televisi sudah diminta mantan penyiar berita tersebut agar tidak menyebutkan namanya. Penyiar itu juga tidak bersedia untuk berkomentar atas kesalahan fatalnya itu.
Presiden China yang bernama Xi Jinping, dilafalkan oleh penyiar televisi itu dengan sebutan “Eleven” atau sebelas. Penyiar televisi itu mengira, nama depan pemimpin China yakni Xi tersebut sebagai angka Romawi yang berarti angka sebelas.
Presiden Xi Jinping pada hari ini (19/9/2014) pulang ke China setelah melakukan lawatan tiga hari ke India.
Dalam lawatannya itu, pemimpin China menandatangani perjanjian lebih dari selusin untuk mendorong perdagangan dan investasi antara dua negara raksasa Asia tersebut.
Saat membacakan berita pada Rabu malam, penyiar berita di stasiun televisi Doordarshan itu ada kejanggalan. Penyiar itu akhirnya menyadari kesalahannya, dan akhirnya dipecat.
“Penyiar berita itu adalah karyawan yang santai, bukan seorang staf biasa,” bunyi pernyataan pihak stasiun televisi pemerintah India, seperti dikutip Fox News.
Pihak stasiun televisi sudah diminta mantan penyiar berita tersebut agar tidak menyebutkan namanya. Penyiar itu juga tidak bersedia untuk berkomentar atas kesalahan fatalnya itu.
(mas)