AS Bujuk Turki Gabung Koalisi Lawan ISIS
A
A
A
ANKARA - Amerika Serikat (AS) terus membujuk di kawasan Timur Tengah untuk memperkuat koalisi internasional yang mereka bentuk untuk melawan ISIS. Kali ini, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry menyambangi Turki untuk membujuk negara itu bergabung.
Kerry dijadwalkan akan bertemu dengan para pemimpin Turki, termasuk presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Kerry akan membahas langkah-langkah untuk melawan ISIS, dan membujuk negara itu untuk bergabung dalam melawan kekejaman ISIS.
Namun, seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (12/9/2014), langkah AS sepertinya menemui batu sandungan yang besar untuk membujuk Turki masuk dalam koalisi mereka. Turki menegaskan tidak akan ikut campur dalam urusan memerangi ISIS.
Bukan tanpa alasan Turki menolak ajakan AS untuk melawan ISIS, hingga saat ini puluhan orang warga Turki masih menjadi sandera ISIS. “Tangan dan lengan kami terikat pada warga kami yang disandera oleh ISIS,” ucap seorang pejabat Turki.
Negara pimpinan Tayyip Erdogan itu enggan mengambil sebuah langkah yang bisa mengancam keamanan warga mereka. “Turki tidak akan terlibat dalam segala macam operasi militer melawan ISIS, Turki hanya fokus pada pemberian bantuan kemanusiaan,” pejabat itu menambahkan.
Dalam pertemuan itu juga, Kerry mengumumkan bahwa AS akan memberikan dana bantuan kemanusiaan sebesar USD 500 juta untuk korban perang sipil di Suriah. Ini merupakan pendanaan terbesar yang pernah diumumkan oleh AS.
Kerry dijadwalkan akan bertemu dengan para pemimpin Turki, termasuk presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Kerry akan membahas langkah-langkah untuk melawan ISIS, dan membujuk negara itu untuk bergabung dalam melawan kekejaman ISIS.
Namun, seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (12/9/2014), langkah AS sepertinya menemui batu sandungan yang besar untuk membujuk Turki masuk dalam koalisi mereka. Turki menegaskan tidak akan ikut campur dalam urusan memerangi ISIS.
Bukan tanpa alasan Turki menolak ajakan AS untuk melawan ISIS, hingga saat ini puluhan orang warga Turki masih menjadi sandera ISIS. “Tangan dan lengan kami terikat pada warga kami yang disandera oleh ISIS,” ucap seorang pejabat Turki.
Negara pimpinan Tayyip Erdogan itu enggan mengambil sebuah langkah yang bisa mengancam keamanan warga mereka. “Turki tidak akan terlibat dalam segala macam operasi militer melawan ISIS, Turki hanya fokus pada pemberian bantuan kemanusiaan,” pejabat itu menambahkan.
Dalam pertemuan itu juga, Kerry mengumumkan bahwa AS akan memberikan dana bantuan kemanusiaan sebesar USD 500 juta untuk korban perang sipil di Suriah. Ini merupakan pendanaan terbesar yang pernah diumumkan oleh AS.
(esn)