Paska Gencatan Senjata, Kondisi Ukraina Berubah Drastis
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraian, Petro Poroshenko mengaku melihat sebuah perubahan signifikan di wilayah Ukraina timur paska gencatan senjata ditandatangani. Poroshenko bahkan menggambarkan perubahan kondisi di Ukraina timur sebagai sesuatu yang radikal.
Melansir Channel News Asia, Rabu (10/9/2014), Poroshenko menyatakan akibat langsung dari gencatan senjata itu adalah berkurangnya provokasi yang dilakukan oleh separatis terhadap pasukan Ukraina.
Dirinya menyebut, tentara Ukraina sudah kebal terhadap provokasi setelah gencatan senjata berjalan.
"Situasi telah berubah secara radikal setelah gencatan senjata berlangsung. Sebelum gencatan senjata diumumkan, puluhan hingga ratusan jiwa melayang di wilayah Ukraina timur setiap harinya,” ungkap Poroshenko yang kaget dengan perubahan situasi di Ukraina timur.
Dirinya juga menyatakan sedang memabahas mengenai adanya pemilu di wilayah Donetsk dan Lugansk, seperti yang tercantum dalam perjanjian Minsk. Namun, Poroshenko menegaskan, kedua wilayah itu akan tetap berada di bawah Ukraina, hanya keduanya akan mendapatkan hak khusus.
Raja coklat Ukraina itu juga menegaskan, dirinya masih akan tetap menggunakan kekuatan bila kepada pihak-pihak yang mencoba merusakan jalannya gencatan senjata. “Ini adalah tanah kita, dan kita akan mempertahankannya dengan cara apapun,” tegas Poroshenko saat berpidato di Mariupol.
Melansir Channel News Asia, Rabu (10/9/2014), Poroshenko menyatakan akibat langsung dari gencatan senjata itu adalah berkurangnya provokasi yang dilakukan oleh separatis terhadap pasukan Ukraina.
Dirinya menyebut, tentara Ukraina sudah kebal terhadap provokasi setelah gencatan senjata berjalan.
"Situasi telah berubah secara radikal setelah gencatan senjata berlangsung. Sebelum gencatan senjata diumumkan, puluhan hingga ratusan jiwa melayang di wilayah Ukraina timur setiap harinya,” ungkap Poroshenko yang kaget dengan perubahan situasi di Ukraina timur.
Dirinya juga menyatakan sedang memabahas mengenai adanya pemilu di wilayah Donetsk dan Lugansk, seperti yang tercantum dalam perjanjian Minsk. Namun, Poroshenko menegaskan, kedua wilayah itu akan tetap berada di bawah Ukraina, hanya keduanya akan mendapatkan hak khusus.
Raja coklat Ukraina itu juga menegaskan, dirinya masih akan tetap menggunakan kekuatan bila kepada pihak-pihak yang mencoba merusakan jalannya gencatan senjata. “Ini adalah tanah kita, dan kita akan mempertahankannya dengan cara apapun,” tegas Poroshenko saat berpidato di Mariupol.
(esn)