Yerusalem Rusuh, Israel Anggap Intifada Ketiga Mustahil

Selasa, 09 September 2014 - 14:50 WIB
Yerusalem Rusuh, Israel Anggap Intifada Ketiga Mustahil
Yerusalem Rusuh, Israel Anggap Intifada Ketiga Mustahil
A A A
YERUSALEM - Wilayah Ibukota Israel, Yerusalem, dilanda kerusuhan dalam beberapa hari ini sejak penembakan polisi Israel terhadap remaja Palestina. Namun, pemerintah Israel menganggap mustahil munculnya intifada ketiga dari rakyat Palestina.

Pendapat itu disampaikan Wakil Menteri Keuangan dan Mantan Kepala Polisi Distrik Yerusalem, Miki Levy, Selasa (9/9/2014). Menurutnya, intifada ketiga dari rakyat Palestina tidak mungkin terjadi.

”Kami tidak di ambang intifada ketiga," katanya, dalam sebuah wawancara pagi dengan Radio Israel. Dia memprediksi situasi Yerusalem akan kembali tenang. (Baca: Israel Siaga Satu Pasca-Penembakan Remaja Palestina)

Intifada adalah gerakan perlawanan atau pemberontakan besar-besaran dari rakyat Palestina. Gerakan ini pernah terjadi dua kali, di mana banyak rakyat Palestina siap mati untuk melawan pemerintah Israel.

Levi menyebut, demonstrasi yang berujung rusuh di Yerusalem selama beberapa hari ini hanya aksi spontan.”Tidak diragukan lagi, polisi akan mengatasi dan mengelola kerusuhan ini,” ujarnya, seperti dikutip Jerussalem Post.

Protes kekerasan pecah di Yerusalem sejak Minggu malam. Gejolak itu dipicu kematian remaja Palestina di Wadi Jozz. Remaja Palestina bernama Muhammad Sinokrot, 16, itu ditembak kepalanya oleh polisi Israel saat pergi ke masjid. (Baca juga: Polisi Israel Tembak Kepala Remaja Palestina saat ke Masjid)

Polisi Isrsel mengklaim Sinokrot ditembak di kaki, dengan alasan untuk melumpuhkan, bukan untuk membunuh. Penembakan itu dilakukan dengan dalih menertibkan kerusuhan dari sejumlah pria bertopeng yang menyerang petugas dan pompa bensin di Wadi Jozz, Yerusalem.

Tapi, keluarga korban membantah.”Tidak ada bentrokan di daerah kami, ia pergi untuk ibadah malam di masjid dan membawa roti untuk dibawa ke rumah,” kata paman korban, Muhtadi Sinokrot.

”Apa pun dalih mereka, peluru itulah yang menyebabkan kematian Muhammad. Tengkoraknya pecah dan dia mengalami pendarahan internal,” ujar Muhtadi. ”Ini adalah pembunuhan.”
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7015 seconds (0.1#10.140)
pixels