Rekonsiliasi Palestina Terancam
A
A
A
GAZA - Dua faksi besar yang mengusai Palestina, Hamas dan Fatah kembali terlibat gesekan paska pertemuan keduanya untuk membahas rekonsiliasi Palestina. Gesekan ini diawali oleh komentar presiden Palestina, Mahmoud Abbas saat berada di Kairo, Mesir.
Melansir Al Jazeera, Senin (8/9/2014), Abbas menuduh Hamas masih menjalankan pemerintahan bayangan di Gaza. Menurut Abbas, adanya pemerintahan bayangan ini membuat pemerintah persatuan Palestina tidak bisa berbuat apa-apa di Gaza. (Baca:Abbas: Hamas Jalankan Pemerintahan Bayangan di Gaza)
Abbas juga menyatakan, para pemimpin Hamas masih tidak rela untuk melepaskan Gaza ke tangan pemerintah Persatuan. Dirinya juga menduh Hamas melakukan sebuah eksekusi tanpa melalui proses peradilan.
Pernyataan Abbas tersebut membuat kuping para pemimpim Hamas memerah. Mereka mengecam Abbas, dengan menyatakan telah membuat sebuah tuduhan serius dan tidak berasalah. Sebuah hal yang bisa mengancam rekonsiliasi Palestina.
“Apa yang diutarakan oleh Abbas tidak bisa dibenarkan. Hal itu tidak benar, sebuah tuduhan yang tidak mendasar dan sangat menghakimi kami. Sangat tidak adil rasanya orang-orang kami mendapati tuduhan semacam itu,” ucap juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri.
Pernyataan Abbas ini terlontar hanya dua minggu paska gencatan senjata di Gaza, dan hanya beberapa hari menjelang proses rekonsiliasi lanjutan. Hamas dan Fatah sendiri baru saja berdamai setelah hampir satu dekade berkonflik.
Melansir Al Jazeera, Senin (8/9/2014), Abbas menuduh Hamas masih menjalankan pemerintahan bayangan di Gaza. Menurut Abbas, adanya pemerintahan bayangan ini membuat pemerintah persatuan Palestina tidak bisa berbuat apa-apa di Gaza. (Baca:Abbas: Hamas Jalankan Pemerintahan Bayangan di Gaza)
Abbas juga menyatakan, para pemimpin Hamas masih tidak rela untuk melepaskan Gaza ke tangan pemerintah Persatuan. Dirinya juga menduh Hamas melakukan sebuah eksekusi tanpa melalui proses peradilan.
Pernyataan Abbas tersebut membuat kuping para pemimpim Hamas memerah. Mereka mengecam Abbas, dengan menyatakan telah membuat sebuah tuduhan serius dan tidak berasalah. Sebuah hal yang bisa mengancam rekonsiliasi Palestina.
“Apa yang diutarakan oleh Abbas tidak bisa dibenarkan. Hal itu tidak benar, sebuah tuduhan yang tidak mendasar dan sangat menghakimi kami. Sangat tidak adil rasanya orang-orang kami mendapati tuduhan semacam itu,” ucap juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri.
Pernyataan Abbas ini terlontar hanya dua minggu paska gencatan senjata di Gaza, dan hanya beberapa hari menjelang proses rekonsiliasi lanjutan. Hamas dan Fatah sendiri baru saja berdamai setelah hampir satu dekade berkonflik.
(esn)