Pimpinan Donetsk Desak OSCE Awasi Gencatan Senjata
A
A
A
DONETSK - Gencatan senjata di Ukraina timur yang dinilai oleh beberapa pihak sangat rawan untuk dilanggar membuat pimpinan Donetsk dan Lugansk khawatir. Para pemimpin kedua wilayah itu mendesak Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) untuk mengirimkan pengamat ke wilayah Ukraina timur.
Melansir Itar-tas, Minggu (7/9/2014), para pemimpin kedua wilayah tersebut meminta OSCE untuk mengawasi jalannya proses gencatan senjata di wilayah mereka. Desakan ini muncul setelah banyaknya laporan yang menunjukan konflik belum berakhir di Ukraina timur paska penandatanganan gencatan senjata.
"Kami berharap OSCE akan memastikan pengawasan yang ketat dengan mengirimkan pengamatnya ke wilayah Ukraina timur. Pengawasan diperlukan untuk menjamin gencatan senjata dapar berjalan dengan lancar,” ucap Perdana Menteri Donetsk Aleksandr Zakharchenko dan kepala Luganks Igor Plotnitsky dalam sebuah pernyataan.
"Kami menganggap sangat penting untuk menghentikan pertumpahan darah dan mencegah bencana kemanusiaan di wilayah Ukarina timur," pernyataan tersebut menambahkan. Keduanya berharap perjanjian di Minsk dapat benar-benar terealisasi.
Sebelumnya, seorang pejabat di Donetsk menyebut bahwa gencatan senjata di Ukraina timur sangat rawan untuk dilanggar. Kekhawatiran ini muncul meningat tidak ada satupun pihak independen yang melakukan pengawasan jalannya gencatan senjata di wilayah tersebut.
Melansir Itar-tas, Minggu (7/9/2014), para pemimpin kedua wilayah tersebut meminta OSCE untuk mengawasi jalannya proses gencatan senjata di wilayah mereka. Desakan ini muncul setelah banyaknya laporan yang menunjukan konflik belum berakhir di Ukraina timur paska penandatanganan gencatan senjata.
"Kami berharap OSCE akan memastikan pengawasan yang ketat dengan mengirimkan pengamatnya ke wilayah Ukraina timur. Pengawasan diperlukan untuk menjamin gencatan senjata dapar berjalan dengan lancar,” ucap Perdana Menteri Donetsk Aleksandr Zakharchenko dan kepala Luganks Igor Plotnitsky dalam sebuah pernyataan.
"Kami menganggap sangat penting untuk menghentikan pertumpahan darah dan mencegah bencana kemanusiaan di wilayah Ukarina timur," pernyataan tersebut menambahkan. Keduanya berharap perjanjian di Minsk dapat benar-benar terealisasi.
Sebelumnya, seorang pejabat di Donetsk menyebut bahwa gencatan senjata di Ukraina timur sangat rawan untuk dilanggar. Kekhawatiran ini muncul meningat tidak ada satupun pihak independen yang melakukan pengawasan jalannya gencatan senjata di wilayah tersebut.
(aww)