Pura-pura Mati, Tentara Irak Selamat dari Pembantaian ISIS

Sabtu, 06 September 2014 - 18:03 WIB
Pura-pura Mati, Tentara...
Pura-pura Mati, Tentara Irak Selamat dari Pembantaian ISIS
A A A
TIKRIT - Seorang tentara Irak berpura-pura mati saat jadi target pembantaian massal militan ISIS di dekat Tikrit, Juni 2014 lalu. Setelah para militan ISIS pergi, tentara itu baru melarikan diri.

Ali Hussein Khadim, 23, bernasib mujur. Tembakan eksekusi dari militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) meleset dan nyaris mengenai kepalanya. Dia bersama ratusan tentara Irak dikumpulkan untuk dibantai secara massal. Namun, dengan triknya itu dia berhasil selamat.

Ali sebelumnya adalah seorang tentara Irak Syiah. Dia ditangkap dengan tentara lainnya di dekat Tikrit, sebelah utara Baghdad, hanya sepuluh hari setelah dia bergabung dengan tentara Irak.

Dia bersama ratusan tentara digiring ke sebuah sungai. Di lokasi eksekusi massal, Ali dipaksa telengkup dan militan ISIS mengumbar tembakan dari jarak dekat.

Ali, ayah dua anak itu menceritakan pengalaman menyeramkan kepada Human Rights Watch.”Satu, Dua Tiga…,”katanya menirukan aba-aba eksekutor ISIS kala itu.

”Saat saya berbalik, saya melihat pria pertama ditembak di kepala. Saya pikir itu pada akhirnya saya juga mengalami. Jadi tak ada lagi yang perlu ditakutkan,” ujarnya, seperti dikutip New York Times, Sabtu (6/9/2014).

”Tapi kemudian saya ingat keluarga saya. Itu adalah perasaan yang sulit. Saya terus berpikir tentang keluarga saya. Siapa yang akan merawat mereka? Apa yang akan terjadi pada mereka? Dia (eksekutor ISIS) menembakkan peluru, tapi saya tidak tahu ke mana peluru itu menyasar,” uajrnya.

Ali kemudian jatuh tersungkur ke tanah, dan berpura-pura mati. Beberapa jam kemudian, setelah kondisi aman dan gelap dia melarikan diri.

Selama beberapa hari, dia bertahan hidup dengan menyantap cacing tanah. Dia berusaha untuk menyeberangi sungai Tigris. Seteleh berenang melintasi perbatasan, dia bertemu warga Sunni yang baik hati. Dia diberi makan dan dibantu untuk pulang menemukan keluarganya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1599 seconds (0.1#10.140)