AS Bantah Kerjasama dengan Iran untuk Lawan ISIS
A
A
A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) membantah dengan tegas bahwa mereka sudah melakukan kontak dan menjalin kerjasama dengan Iran untuk melawan ISIS. Bantahan tersebut disampaikan pihak Departemen Luar Negeri AS.
"Kami tidak melakukan koordinasi aksi militer atau berbagi informasi intelijen dengan Iran dan untuk saat ini kami tidak memiliki rencana untuk melakukannya," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu (6/9/2014).
Harf menyatakan, memang tidak menutup kemungkinan AS dan Iran akan melakukan operasi bersama di Irak untuk melawan ISIS. Namun, dirinya menegaskan bahwa tidak akan ada koordinasi militer, operasi itu akan dilangsungkan secara terpisah.
Bantahan itu datang setelah BBC melaporkan bahwa pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah menyetujui kerjasama dengan AS dalam memerangi ISIS di Irak. Laporan itu berdasarkan pernyataan seorang sumber dalam pemerintahan Iran.
Sama seperti AS, pemerintah Iran pun dengan tegas telah membantah laporan tersebut. Bantahan itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Marzieh Afkham, yang mengatakan “Iran telah menentukan sikap, dan laporan tersebut tidak benar.”
"Kami tidak melakukan koordinasi aksi militer atau berbagi informasi intelijen dengan Iran dan untuk saat ini kami tidak memiliki rencana untuk melakukannya," ucap juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu (6/9/2014).
Harf menyatakan, memang tidak menutup kemungkinan AS dan Iran akan melakukan operasi bersama di Irak untuk melawan ISIS. Namun, dirinya menegaskan bahwa tidak akan ada koordinasi militer, operasi itu akan dilangsungkan secara terpisah.
Bantahan itu datang setelah BBC melaporkan bahwa pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah menyetujui kerjasama dengan AS dalam memerangi ISIS di Irak. Laporan itu berdasarkan pernyataan seorang sumber dalam pemerintahan Iran.
Sama seperti AS, pemerintah Iran pun dengan tegas telah membantah laporan tersebut. Bantahan itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Marzieh Afkham, yang mengatakan “Iran telah menentukan sikap, dan laporan tersebut tidak benar.”
(esn)