Ajudan Bos ISIS Tewas Diserang Pasukan Irak
A
A
A
MOSUL - Bos atau pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Abu Bakr al-Baghdadi, telah kehilangan ajudannya setelah basis ISIS di Mosul diserang pasukan Irak. Demikian keterangan Kementerian Pertahanan Irak.
Serangan pasukan Irak yang menewaskan ajudan bos ISIS itu dibantu militer Amerika Serikat (AS). Serangan besar-besaran itu dilakukan setelah kelompok militan radikal itu merebut sebagian besar wilayah utara dan barat Irak.
Baghdadi adalah pemimpin ISIS yang mengklaim kelompoknya dibentuk sebagai respons atas invasi AS di Irak tahun 2003 yang melengserkan Presiden Saddam Hussein. Namun, Baghdadi yang telah memproklamirkan diri sebagai khalifah Islam berambisi menciptakan negara Islam secara luas, termasuk di Suriah dan Irak.
Kabar tewasnya anak buah Baghdadi bersamaan dengan persiapan Inggris dan AS untuk melakukan serangan multinasional terhadap ISIS di Irak. Perdana Menteri Inggris, David Cameron dan Presiden AS Barack Obama hari ini (5/9/2014) sepakat untuk mengerahkan sebagian pasukan NATO ke Irak.
AS dan Inggris berkepentingan menyerang ISIS di Irak serta di Suriah, setelah sejumlah warga negaranya dipenggal dan disandera. Dua jurnalis AS, James Foley dan Steven Sotloff telah dipenggal, sedangkan warga Inggris, David Haines, masih disandera dan diancam akan dipenggal algojo ISIS.
“Orang-orang yang melakukan hal ini, harus tahu bahwa mereka akan hadapi adalah menghadapi pengadilan. Saya benar-benar yakin bahwa (pengadilan) akan terjadi dengan orang ini,” kata Cameron mengacu pada algojo ISIS, seperti dikutip Mail Online.
Serangan pasukan Irak yang menewaskan ajudan bos ISIS itu dibantu militer Amerika Serikat (AS). Serangan besar-besaran itu dilakukan setelah kelompok militan radikal itu merebut sebagian besar wilayah utara dan barat Irak.
Baghdadi adalah pemimpin ISIS yang mengklaim kelompoknya dibentuk sebagai respons atas invasi AS di Irak tahun 2003 yang melengserkan Presiden Saddam Hussein. Namun, Baghdadi yang telah memproklamirkan diri sebagai khalifah Islam berambisi menciptakan negara Islam secara luas, termasuk di Suriah dan Irak.
Kabar tewasnya anak buah Baghdadi bersamaan dengan persiapan Inggris dan AS untuk melakukan serangan multinasional terhadap ISIS di Irak. Perdana Menteri Inggris, David Cameron dan Presiden AS Barack Obama hari ini (5/9/2014) sepakat untuk mengerahkan sebagian pasukan NATO ke Irak.
AS dan Inggris berkepentingan menyerang ISIS di Irak serta di Suriah, setelah sejumlah warga negaranya dipenggal dan disandera. Dua jurnalis AS, James Foley dan Steven Sotloff telah dipenggal, sedangkan warga Inggris, David Haines, masih disandera dan diancam akan dipenggal algojo ISIS.
“Orang-orang yang melakukan hal ini, harus tahu bahwa mereka akan hadapi adalah menghadapi pengadilan. Saya benar-benar yakin bahwa (pengadilan) akan terjadi dengan orang ini,” kata Cameron mengacu pada algojo ISIS, seperti dikutip Mail Online.
(mas)