Fatah Undang Hamas Bahas Rekonsiliasi
A
A
A
RAMALLAH - Proses rekonsiliasi Palestina akhirnya kembali dimulai paska berhentinya agresi militer Israel di wilayah Gaza. Seorang pejabat senior Fatah menyebut, pihaknya sudah mengirimkan undangan kepada pihak Hamas untuk membahas hal ini.
“Fatah telah membentuk delegasi berdasarkan anggota komite pusat dan telah meminta Hamas untuk membentuk delegasi guna mengadakan pertemuan di luar Palestina, dalam hal membahas proses rekonsiliasi,” ucap pejabat senior Fatah, Faisal Abu Shahla, seperti dilansir Maan News, Kamis (4/9/2014).
“Kedua delegasi akan bertemu dan mendiskusikan isu-isu yang belum terselesaikan dan pengaturan yang terkait dengan perjanjian rekonsiliasi yang ditandatangani April lalu,” Shahla menambahkan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Shahla juga tidak menyebutkan kapan dan di mana pertemuan itu akan dilangsungkan. Sebelumnya, dalam proses rekonsiliasi terdahulu, kedua pihak memutuskan untuk membuat sebuah kabinet sementara yang kelak akan mengatur jalannya pemilu di Palestina.
Para pejabat Palestina, baik dari Fatah ataupun Hamas, telah menekankan perlunya persatuan nasional untuk menghadapi serangan-serangan dari luar Palestina, sepeti serangan dari Israel. Para pejabat tersebut juga menekankan, bahwa para pemimpin politik Palestina akan tetap berkomitmen untuk terus melakukan rekonsiliasi meskipun di bawah ancaman, baik dari Israel ataupun dunia Barat.
“Fatah telah membentuk delegasi berdasarkan anggota komite pusat dan telah meminta Hamas untuk membentuk delegasi guna mengadakan pertemuan di luar Palestina, dalam hal membahas proses rekonsiliasi,” ucap pejabat senior Fatah, Faisal Abu Shahla, seperti dilansir Maan News, Kamis (4/9/2014).
“Kedua delegasi akan bertemu dan mendiskusikan isu-isu yang belum terselesaikan dan pengaturan yang terkait dengan perjanjian rekonsiliasi yang ditandatangani April lalu,” Shahla menambahkan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Shahla juga tidak menyebutkan kapan dan di mana pertemuan itu akan dilangsungkan. Sebelumnya, dalam proses rekonsiliasi terdahulu, kedua pihak memutuskan untuk membuat sebuah kabinet sementara yang kelak akan mengatur jalannya pemilu di Palestina.
Para pejabat Palestina, baik dari Fatah ataupun Hamas, telah menekankan perlunya persatuan nasional untuk menghadapi serangan-serangan dari luar Palestina, sepeti serangan dari Israel. Para pejabat tersebut juga menekankan, bahwa para pemimpin politik Palestina akan tetap berkomitmen untuk terus melakukan rekonsiliasi meskipun di bawah ancaman, baik dari Israel ataupun dunia Barat.
(esn)