John ISIS Pemenggal Sotloff Dicap 'Algojo Maut Berjalan'
A
A
A
LONDON - John Jihadi, militan ISIS asal Inggris diyakini sebagai pemenggal jurnalis Amerika Serikat, James Foley dan Steven Sotloff, dijuluki sebagai “algojo maut berjalan”.
Special Air Service (SAS) atau pasukan khusus Inggris kini sedang menyiapkan misi untuk memburu sosok militan bernama John itu. Misi itu juga untuk menyelamatkan warga Inggris, David Cawthorne Haines, yang diancam akan dipenggal “algojo maut berjalan” itu.
Perdana Menteri Inggris, David Cameron, telah memimpin rapat Komite Darurat Pemerintah untuk beraksi melawan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang telah ganti nama menjadi Negara Islam (IS).
Dia berjanji bahwa Inggris akan melakukan semua upaya unuk menyelamatkan Haines yang merupakan aktivis penyalur bantuan kemanusiaan itu. (Baca: Usai Sotloff, ISIS akan Penggal Warga Inggris)
“Inggris tidak akan ditakut-takuti oleh pembunuh barbar. Kami telah menundukkan ancaman seperti ini sebelumnya dan kami akan melakukan lagi,” kata Cameron,
”Jika mereka pikir kita akan lemah dalam menghadapi ancaman mereka, mereka salah. Ini akan memiliki efek sebaliknya,” lanjut Cameron, seperti dikutip Mirror, semalam (3/9/2014).
Julukan “algojo maut berjalan” untuk John, terduga pemenggal Foley dan Sotloff muncul dari Laksamana Lord West, mantan pejabat Angkatan Laut Inggris. ”Negara Islam telah jelas mengancam warga Inggris dan mereka telah mengatakan, bahwa mereka ingin menyerang Inggris,” katanya.
Special Air Service (SAS) atau pasukan khusus Inggris kini sedang menyiapkan misi untuk memburu sosok militan bernama John itu. Misi itu juga untuk menyelamatkan warga Inggris, David Cawthorne Haines, yang diancam akan dipenggal “algojo maut berjalan” itu.
Perdana Menteri Inggris, David Cameron, telah memimpin rapat Komite Darurat Pemerintah untuk beraksi melawan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang telah ganti nama menjadi Negara Islam (IS).
Dia berjanji bahwa Inggris akan melakukan semua upaya unuk menyelamatkan Haines yang merupakan aktivis penyalur bantuan kemanusiaan itu. (Baca: Usai Sotloff, ISIS akan Penggal Warga Inggris)
“Inggris tidak akan ditakut-takuti oleh pembunuh barbar. Kami telah menundukkan ancaman seperti ini sebelumnya dan kami akan melakukan lagi,” kata Cameron,
”Jika mereka pikir kita akan lemah dalam menghadapi ancaman mereka, mereka salah. Ini akan memiliki efek sebaliknya,” lanjut Cameron, seperti dikutip Mirror, semalam (3/9/2014).
Julukan “algojo maut berjalan” untuk John, terduga pemenggal Foley dan Sotloff muncul dari Laksamana Lord West, mantan pejabat Angkatan Laut Inggris. ”Negara Islam telah jelas mengancam warga Inggris dan mereka telah mengatakan, bahwa mereka ingin menyerang Inggris,” katanya.
(mas)