Rusia: Hanya AS yang Bisa Selesaikan Krisis Ukraina
A
A
A
MOSKOW - Rusia mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menggunakan pengaruhnya terhadap parlemen Ukraina, terutama mereka yang menginginkan perang terjadi di Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menyatakan, hanya AS yang bisa melakukan hal tersebut.
Melansir Xinhua, Selasa (2/9/2014), pernyataan Lavrov tersebut muncul di tengah semakin gencarnya upaya penambahan kekuatan militer di Ukraina timur. Lavrov berharap, AS mau membujuk beberapa pihak, untuk membawa Ukraina kembali di jalur dialog.
"Ini akan menjadi sangat penting bagi AS untuk menggunakan pengaruhnya dan memberikan sinyal yang diperlukan untuk menarik Ukraina jauh dari upaya militer dan meletakkannya di jalur politik untuk mengatasi krisis yang terjadi di Ukraina,” ucap Lavorv.
Lavrov menyebut upaya penggunaan kekuatan militer, terlebih saat ini Ukraina sedang membahas untuk keluar dari Gerakan Non-Blok dapat melemahkan upaya damai di wilayah tersebut. “Hal ini dapat melemahkan inisiatif damai untuk menyelesaikan konflik di Ukraina,” Lavrov menambahkan.
Menurutnya, saat ini di Ukraina sendiri masih terjadi perdebatan antara pihak yang mengusulkan upaya damai dan pihak yang mengusulkan perang untuk menyelesaikan konflik di negara mereka. “Tindakan yang diambil oleh pihak yang mengusulkan perang, dapat merusakan apa yang sudah dicapai di Minsk beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
Melansir Xinhua, Selasa (2/9/2014), pernyataan Lavrov tersebut muncul di tengah semakin gencarnya upaya penambahan kekuatan militer di Ukraina timur. Lavrov berharap, AS mau membujuk beberapa pihak, untuk membawa Ukraina kembali di jalur dialog.
"Ini akan menjadi sangat penting bagi AS untuk menggunakan pengaruhnya dan memberikan sinyal yang diperlukan untuk menarik Ukraina jauh dari upaya militer dan meletakkannya di jalur politik untuk mengatasi krisis yang terjadi di Ukraina,” ucap Lavorv.
Lavrov menyebut upaya penggunaan kekuatan militer, terlebih saat ini Ukraina sedang membahas untuk keluar dari Gerakan Non-Blok dapat melemahkan upaya damai di wilayah tersebut. “Hal ini dapat melemahkan inisiatif damai untuk menyelesaikan konflik di Ukraina,” Lavrov menambahkan.
Menurutnya, saat ini di Ukraina sendiri masih terjadi perdebatan antara pihak yang mengusulkan upaya damai dan pihak yang mengusulkan perang untuk menyelesaikan konflik di negara mereka. “Tindakan yang diambil oleh pihak yang mengusulkan perang, dapat merusakan apa yang sudah dicapai di Minsk beberapa waktu lalu,” ungkapnya.
(esn)