Demo Anti-Rasial Kembali Pecah di Ferguson
A
A
A
FERGUSON - Demo anti-rasial untuk memprotes penembakan pemuda kulit hitam oleh polisi kembali pecah di Ferguson, Missouri, Amerika Serikat. Ratusan massa turun ke jalan menuntut keadilan untuk Michael Brown, 18, pemuda kulit hitam yang ditembak mati polisi.
Demo anti-rasial di Ferguson sudah memasuki minggu ketiga. Polisi Ferguson, Darren Wilson, menembak mati Brown pada 9 Agustus 2014.
Insiden itu memicu protes dan aksi kekerasan di St Louis dan membuat Amerika Serikat diolok-olok Rusia, Iran dan Korea Utara karena dianggap sebagai negara kuburan HAM. (Baca: Korut: Kasus Ferguson Bukti AS Kuburan HAM)
Masaa semalam berkumpul di tempat parkir restoran, untuk berjalan ke tempat di mana Brown ditembak, di St Louis. ”Saya datang ke sini karena saya ingin menjadi bagian dari semangat gerakan massa," kata Ian Buchanan, 44, warga Memphis, seperti dikutip Reuters, Minggu (31/8/2014).
Pihak berwenang telah merilis kasus penembakan polisi terhadap pemuda kulit hitam tersebut. Beberapa bukti sudah mulai diselidiki.
Sejumlah keterangan dari polisi mengtakan, Brown dan Wilson terlibat perkelahian sebelum akhirnya ditembak. Tetapi beberapa saksi mengatakan Brown mengangkat tangannya dan menyerah sampai akhirnya dia ditembak beberapa kali di kepala dan dada.
Pihak Kepolisian St Louis County tidak segera membalas permintaan konfirmasi melalui e-mail yang dikirim. Sementara itu, Dayton Daily News, melaporkan ratusan orang muncul ke jalan untuk menuntut agar video rekaman penembakan terhadap Brown dirilis utuk mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Demo anti-rasial di Ferguson sudah memasuki minggu ketiga. Polisi Ferguson, Darren Wilson, menembak mati Brown pada 9 Agustus 2014.
Insiden itu memicu protes dan aksi kekerasan di St Louis dan membuat Amerika Serikat diolok-olok Rusia, Iran dan Korea Utara karena dianggap sebagai negara kuburan HAM. (Baca: Korut: Kasus Ferguson Bukti AS Kuburan HAM)
Masaa semalam berkumpul di tempat parkir restoran, untuk berjalan ke tempat di mana Brown ditembak, di St Louis. ”Saya datang ke sini karena saya ingin menjadi bagian dari semangat gerakan massa," kata Ian Buchanan, 44, warga Memphis, seperti dikutip Reuters, Minggu (31/8/2014).
Pihak berwenang telah merilis kasus penembakan polisi terhadap pemuda kulit hitam tersebut. Beberapa bukti sudah mulai diselidiki.
Sejumlah keterangan dari polisi mengtakan, Brown dan Wilson terlibat perkelahian sebelum akhirnya ditembak. Tetapi beberapa saksi mengatakan Brown mengangkat tangannya dan menyerah sampai akhirnya dia ditembak beberapa kali di kepala dan dada.
Pihak Kepolisian St Louis County tidak segera membalas permintaan konfirmasi melalui e-mail yang dikirim. Sementara itu, Dayton Daily News, melaporkan ratusan orang muncul ke jalan untuk menuntut agar video rekaman penembakan terhadap Brown dirilis utuk mengetahui kejadian yang sebenarnya.
(mas)