Khalifah ISIS Tawarkan Hibah Nikah Rp14 Juta untuk Militan
A
A
A
RAQQA - Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi yang menyatakan diri sebagai Khalifah Islam sedunia, menawarkan hibah senilai $1.200 atau sekitar Rp14 juta untuk militan anggotanya yang menikah.
Demikian laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang rutin memantau krisis Suriah. Hibah senilai Rp14 juta itu dalam bentuk perumahan dan hadiah lainnya.
Pada bulan Juli 2014, ISIS atau kelompok Negara Islam Irak dan Suriah pernah membuat heboh dunia dengan membuka biro perkawinan bagi militannya. Anak buah al-Baghdadi, rutin mendatangi rumah-rumah warga di Suriah. Jika ada gadis maka akan dinikahkan dengan militan ISIS. (Baca: ISIS Buka Biro Perkawinan di Irak dan Suriah)
“Mereka akan datang mengetuk pintu (rumah-rumah warga),” bunyi pernyataan observatorium. Sasaran militan ISIS untuk mencari para gadis itu di wilayah al-Bab, Provinsi Aleppo, Suriah.
”Mencari wanita lajang dan janda yang ingin menikah dengan militan ISIS,” lanjut pernyataan observatorium, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (29/8/2014).
Warga yang tidak suka rumahnya didatangi militan ISIS merasa ketakutan, ketika ditanya apakah memiliki kerabat perempuan yang belum menikah. Mereka datang layaknya petugas survei penduduk.
”Mereka mengatakan bahwa banyak pejuang mereka belum menikah dan ingin seorang istri. Mereka bersikeras datang ke rumah saya untuk melihat KTP perempuan untuk dilihat status perkawinannya,” kata seorang wanita di Raqqa, kepada Independent.
Kondisi itu tak jauh beda dengan yang dialami para perempuan penganut sekte Yazidi di Irak utara. Para perempuan Yazidi dipaksa menikah dengan militan ISIS dan pindah keyakinan.
”Mereka meminta kami. Mereka mengatakan, bahwa mereka akan memberi kita rumah dan kami akan menjalani kehidupan bahagia,” kata perempuan Raqqa yang minta syarat anonim saat wawancara, karena menyangkut keselamatannya.
Demikian laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang rutin memantau krisis Suriah. Hibah senilai Rp14 juta itu dalam bentuk perumahan dan hadiah lainnya.
Pada bulan Juli 2014, ISIS atau kelompok Negara Islam Irak dan Suriah pernah membuat heboh dunia dengan membuka biro perkawinan bagi militannya. Anak buah al-Baghdadi, rutin mendatangi rumah-rumah warga di Suriah. Jika ada gadis maka akan dinikahkan dengan militan ISIS. (Baca: ISIS Buka Biro Perkawinan di Irak dan Suriah)
“Mereka akan datang mengetuk pintu (rumah-rumah warga),” bunyi pernyataan observatorium. Sasaran militan ISIS untuk mencari para gadis itu di wilayah al-Bab, Provinsi Aleppo, Suriah.
”Mencari wanita lajang dan janda yang ingin menikah dengan militan ISIS,” lanjut pernyataan observatorium, seperti dikutip Al Arabiya, Jumat (29/8/2014).
Warga yang tidak suka rumahnya didatangi militan ISIS merasa ketakutan, ketika ditanya apakah memiliki kerabat perempuan yang belum menikah. Mereka datang layaknya petugas survei penduduk.
”Mereka mengatakan bahwa banyak pejuang mereka belum menikah dan ingin seorang istri. Mereka bersikeras datang ke rumah saya untuk melihat KTP perempuan untuk dilihat status perkawinannya,” kata seorang wanita di Raqqa, kepada Independent.
Kondisi itu tak jauh beda dengan yang dialami para perempuan penganut sekte Yazidi di Irak utara. Para perempuan Yazidi dipaksa menikah dengan militan ISIS dan pindah keyakinan.
”Mereka meminta kami. Mereka mengatakan, bahwa mereka akan memberi kita rumah dan kami akan menjalani kehidupan bahagia,” kata perempuan Raqqa yang minta syarat anonim saat wawancara, karena menyangkut keselamatannya.
(mas)