Teka-teki Video Pemenggalan Foley

Selasa, 26 Agustus 2014 - 18:38 WIB
Teka-teki Video Pemenggalan Foley
Teka-teki Video Pemenggalan Foley
A A A
WASHINGTON - Video pemenggalan jurnalis Amerika Serikat (AS), James Foley kembali dipertanyakan keasliannya. Duta Besar Inggris untuk AS, Peter Westmacott menyatakan, tim penyidik di Inggris kembali menemukan kejanggalan lain dalam video tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, tim penyidik menyatakan, video tersebut dibuat bukan pada hari atau jam yang sama, melainkan diambil dalam rentang waktu tertentu. Melansir CNN, Selasa (26/8/2014), menurut Westmacott, penyidik menemukan kecurigaan bukan hanya ada satu orang di dalam video tersebut, melainkan dua orang. (Baca:Diduga Rekayasa ISIS, Video Pemenggalan Foley Janggal)

Ross Patel, seorang ahli forensik yang ikut dalam penyelidikan video itu, memberikan beberapa penjelasan terkait kecurigaan terdapatnya dua anggota militan dalam video tersebut saat melakukan wawancara dengan CNN. Kejanggalan pertama, menurut Potel, terdapat aksen yang berbeda antara orang yang berbicara pertama, dan orang yang berbicara paska aksi pemenggalan selesai.

Perbedaan yang kedua adalah perawakan atau postur tubuh. “Terdapat perbedaan perawakan dari pria yang berbicara di awal dan di akhir, dan mungkin orang kedua itulah pembunuh sebenarnya,” ucap Patel.

Perbedaan ketiga, menurut Patel adalah pisau yang digunakan untuk melakukan eksekusi terhadap Folley. “Terdapat sedikit perbedaan dari bentuk dan dimensi pisau, pada saat sebelum dan sesudah eksekusi itu dilaksanakan,” kata Patel.

Lalu, Patel juga menyoroti dari cara militan tersebut dalam menyarungkan pistol. Di awal video, militan tersebut menyarungkan pistol di tangan kirinya, yang menunjukan bahwa dia bukanlah seorang pria kidal. Namun, pada saat eksekusi pria tersebut memegang pisau dengan tangan kirinya, yang menunjukan bahwa dia adalah kidal.

“Kami sedang berusaha untuk menentukan apa pria beraksen Inggris kental adalah pembunuh Folley, atau memang ada orang lain dalam video tersebut yang menjadi eksekutor sebenarnya. Masih banyak kejanggalan yang harus kami periksan sebelum menetukan siapa pembunuhnya,” papar Patel.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6618 seconds (0.1#10.140)
pixels