Merkel: Mungkin akan Ada Sanksi Lanjutan untuk Rusia
A
A
A
KIEV - Kanselir Jerman, Angela Merkel menyatakan, sanksi lanjutan bagi Rusia mungkin saja bisa kembali dijatuhkan, bila Rusia tidak bisa kooperatif. Pernyataan ini disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Ukraina, semalam.
“Kita tidak bisa mengesampingkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia jika tidak ada kemajuan dalam menyelesaikan situasi di timur Ukraina,” ucap Merkel saat melakukan konfrensi pers bersama dengan presiden Ukraina Petro Poroshenko.
Seperti dilansir CNN, Minggu (24/8/2014), Merkel menegaskan, yang terpenting saat ini adalah bagaimana mencari solusi diplomatik untuk bisa menyelesaikan krisis di Ukraina. “Jerman dan Uni Eropa akan terus mengejar solusi diplomatik dalam pembicaraan dengan Rusia dan Ukraina selama krisis,” kata Merkel.
Dirinya juga berharap Rusia menghargai Ukraina dengan tidak menerobos wilayah perbatasan tanpa seizin Ukraina. Menurutnya, perdamaian tidak akan pernah bisa tercapai bila masalah perbatasan saja tidak bisa diselesaikan.
Pernyataan Merkel mengacu pada masuknya puluhan truk bantuan kemanusiaan milik Rusia ke Ukraina timur tanpa seizin dari pemerintah pusat Ukraina. Poroshenko bahkan menyebut aksi ini sebagai invasi langsung ke wilayah Ukraina.
“Kita tidak bisa mengesampingkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia jika tidak ada kemajuan dalam menyelesaikan situasi di timur Ukraina,” ucap Merkel saat melakukan konfrensi pers bersama dengan presiden Ukraina Petro Poroshenko.
Seperti dilansir CNN, Minggu (24/8/2014), Merkel menegaskan, yang terpenting saat ini adalah bagaimana mencari solusi diplomatik untuk bisa menyelesaikan krisis di Ukraina. “Jerman dan Uni Eropa akan terus mengejar solusi diplomatik dalam pembicaraan dengan Rusia dan Ukraina selama krisis,” kata Merkel.
Dirinya juga berharap Rusia menghargai Ukraina dengan tidak menerobos wilayah perbatasan tanpa seizin Ukraina. Menurutnya, perdamaian tidak akan pernah bisa tercapai bila masalah perbatasan saja tidak bisa diselesaikan.
Pernyataan Merkel mengacu pada masuknya puluhan truk bantuan kemanusiaan milik Rusia ke Ukraina timur tanpa seizin dari pemerintah pusat Ukraina. Poroshenko bahkan menyebut aksi ini sebagai invasi langsung ke wilayah Ukraina.
(esn)