Gaza Darurat Perang, Eropa Usul Resolusi Baru ke PBB
A
A
A
GAZA - Gaza kembali berstatus darurat perang, setelah invasi Israel menewaskan tiga komandan senior Hamas, kemarin. Negara-negara Eropa pun mengusulkan resolusi baru kepada Dewan Keamanan PBB.
Tujuannya, untuk mengakhiri konflik di Gaza antara Israel dan Hamas.Konflik baru di Gaza sudah berlangsung sekitar enam minggu. (Baca: Dirudal Jet Tempur Israel, 3 Komandan Hamas Tewas)
Perang sempat mereda setelah Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata. Namun, perang kembali pecah setelah gencatan senjata goyah dan kedua kubu saling serang.
Negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis dan Jerman sudah merancang resolusi baru itu. Dokumen dua halaman yang diperoleh AFP, menyerukan adanya gencatan senjata yang berkelanjutan untuk mengakhiri serangan roket dari Gaza dan operasi militer Israel di wilayah Palestina itu.
Para diplomat dari negara-negara Eropa itu mengatakan dokumen ditujukan untuk memajukan upaya pencapaian kesepakatan gencatan senjata. Dokumen resolusi itu diklaim disetujui 15 anggota Dewan Keamanan PBB, meski diprediksi akan ditentang sekutu Israel, Amerika Serikat.
Resolusi ini menginstruksikan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, untuk segera memutuskannya. ”Untuk menerapkan ketentuan yang relevandalam sebuah langkah yang bisa dramatis untuk memulai perundingan damai.” Kata sumber diplomatik negara-negara Eropa tersebut.
Seorang diplomat PBB yang berbicara dalam kondisi anonim mengatakan, negara-negara Eropa itu berharap inisiatif mereka akan menopang jalur perdamaian yang difasilitasi Mesir . Tujuannya untuk gencatan senjata abadi yang akan menghindari perang kambuhan di masa depan.
”Kami telah berbicara tentang ide-ide dan berbagi pikiran. Kami masih bekerja untuk langkah berikutnya,” ujar diplomat PBB itu, yang dilansir Jumat (22/8/2014).
Sudah lebih dari 2.083 warga Palestina di Gaza tewas, sejak Israel dan Hamas terlibat perang pada 8 Juli 2014. Data PBB menyebut, mayoritas korban tewas adalah warga sipil Palestina. Resolusi itu juga menyerukan pengembalian wilayah Gaza ke otoritas Palestina setelah selama tujuh tahun terakhir dikuasai Hamas.
Tujuannya, untuk mengakhiri konflik di Gaza antara Israel dan Hamas.Konflik baru di Gaza sudah berlangsung sekitar enam minggu. (Baca: Dirudal Jet Tempur Israel, 3 Komandan Hamas Tewas)
Perang sempat mereda setelah Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata. Namun, perang kembali pecah setelah gencatan senjata goyah dan kedua kubu saling serang.
Negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis dan Jerman sudah merancang resolusi baru itu. Dokumen dua halaman yang diperoleh AFP, menyerukan adanya gencatan senjata yang berkelanjutan untuk mengakhiri serangan roket dari Gaza dan operasi militer Israel di wilayah Palestina itu.
Para diplomat dari negara-negara Eropa itu mengatakan dokumen ditujukan untuk memajukan upaya pencapaian kesepakatan gencatan senjata. Dokumen resolusi itu diklaim disetujui 15 anggota Dewan Keamanan PBB, meski diprediksi akan ditentang sekutu Israel, Amerika Serikat.
Resolusi ini menginstruksikan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, untuk segera memutuskannya. ”Untuk menerapkan ketentuan yang relevandalam sebuah langkah yang bisa dramatis untuk memulai perundingan damai.” Kata sumber diplomatik negara-negara Eropa tersebut.
Seorang diplomat PBB yang berbicara dalam kondisi anonim mengatakan, negara-negara Eropa itu berharap inisiatif mereka akan menopang jalur perdamaian yang difasilitasi Mesir . Tujuannya untuk gencatan senjata abadi yang akan menghindari perang kambuhan di masa depan.
”Kami telah berbicara tentang ide-ide dan berbagi pikiran. Kami masih bekerja untuk langkah berikutnya,” ujar diplomat PBB itu, yang dilansir Jumat (22/8/2014).
Sudah lebih dari 2.083 warga Palestina di Gaza tewas, sejak Israel dan Hamas terlibat perang pada 8 Juli 2014. Data PBB menyebut, mayoritas korban tewas adalah warga sipil Palestina. Resolusi itu juga menyerukan pengembalian wilayah Gaza ke otoritas Palestina setelah selama tujuh tahun terakhir dikuasai Hamas.
(mas)