AS Jadi Tontonan Dunia akibat Kerusuhan di Ferguson
A
A
A
FERGUSON - Amerika Serikat (AS) jadi tontonan masyarakat dunia gara-gara kerusuhan di Fergusoan, Missouri. Kerusuhan di Ferguson terjadi setelah pemuda kulit hitam, Michael Brown, ditembak mati polisi AS.
”Dunia menyaksikan (AS), karena isu yang diangkat soal penembakan terhadap Michael Brown,” kata Jaksa Agung Jaksa setempat, Eric Holder.
Kerusuhan terjadi karena isu rasial. Di mana, Brwon, 18, tanpa sebab yang jelas ditembak mati oleh polisi pada 9 Agustus 2014.
”Ini adalah sesuatu yang jadi sejarah. Dan sejarah membara di bawah permukaan yang lebih dari sekadar komunitas Ferguson,” ujar Holder.
Kasus itu memicu demonstrasi yang nyaris tanpa henti di negara pimpinan Barack Obama tersebut. Pada hari ini (21/8/2014) saja, demonstrasi kembali pecah di luar kantor kejaksaan. Demonstrn protes, sebab petugas belum mendakwa polisi penembak Brown.
Tindakan itu memicu sentimen rasial antara pendukung Brown dari komunitas kulit hitam dengan para polisi yang mayoritas warga kulit putih.
Penyelidikan atas tewasnya Brown sebenarnya sudah dimulai Rabu kemarin. Namun, Jaksa Penuntut Umum, Bob McCulloch, mengatakan proses bisa berlangsung hingga pertengahan Oktober untuk menelaah tuntutan.
”Di satu sisi, orang mengatakan Anda bergegas ke pengadilan, dan di sisi lain, mereka mengatakan Anda menyeret hal ini keluar,” kata McCulloch, menggambarkan adanya sentimen dari komunitas masyarakat Ferguson.”Kita akan hadir ini secepat mungkin, tapi kami tidak akan hadir secara setengah hati,” lanjut dia, seperti dikutip Reuters.
”Dunia menyaksikan (AS), karena isu yang diangkat soal penembakan terhadap Michael Brown,” kata Jaksa Agung Jaksa setempat, Eric Holder.
Kerusuhan terjadi karena isu rasial. Di mana, Brwon, 18, tanpa sebab yang jelas ditembak mati oleh polisi pada 9 Agustus 2014.
”Ini adalah sesuatu yang jadi sejarah. Dan sejarah membara di bawah permukaan yang lebih dari sekadar komunitas Ferguson,” ujar Holder.
Kasus itu memicu demonstrasi yang nyaris tanpa henti di negara pimpinan Barack Obama tersebut. Pada hari ini (21/8/2014) saja, demonstrasi kembali pecah di luar kantor kejaksaan. Demonstrn protes, sebab petugas belum mendakwa polisi penembak Brown.
Tindakan itu memicu sentimen rasial antara pendukung Brown dari komunitas kulit hitam dengan para polisi yang mayoritas warga kulit putih.
Penyelidikan atas tewasnya Brown sebenarnya sudah dimulai Rabu kemarin. Namun, Jaksa Penuntut Umum, Bob McCulloch, mengatakan proses bisa berlangsung hingga pertengahan Oktober untuk menelaah tuntutan.
”Di satu sisi, orang mengatakan Anda bergegas ke pengadilan, dan di sisi lain, mereka mengatakan Anda menyeret hal ini keluar,” kata McCulloch, menggambarkan adanya sentimen dari komunitas masyarakat Ferguson.”Kita akan hadir ini secepat mungkin, tapi kami tidak akan hadir secara setengah hati,” lanjut dia, seperti dikutip Reuters.
(mas)