Tolak Dikarantina dari Ebola, Demonstran Liberia Ditembaki

Kamis, 21 Agustus 2014 - 12:29 WIB
Tolak Dikarantina dari Ebola, Demonstran Liberia Ditembaki
Tolak Dikarantina dari Ebola, Demonstran Liberia Ditembaki
A A A
MONROVIA - Polisi di ibukota Liberia menembakkan peluru tajam dan gas air mata ke arah demonstran yang melempari petugas dengan batu. Demonstrasi pecah di Monrovia, Liberia, karena warga menolak dikarantina dari wabah Ebola.

Virus Ebola hingga kini telah merenggut 1.350 wrga di berbagai negara di Afrika Barat. Akibat bentrok dengan polisi tersebut, empat demonstran terluka.

Namun, tidak jelas apakah mereka terluka akibat tembakan peluru tajam oleh polisi atau karena hal lain. Fotografer Reuters, pada Kamis (21/8/2014) melaporkan, seorang pemuda mengalami lika parah di kakinya dalam bentrokan itu.

Pemerintah Liberia telah memberlakukan jam malam nasional sejak Selasa lalu di wilayah ibukota. Pemerintah juga memberlakukan kebijakan karantina kepada warga untuk mencegah penyebaran virus Ebola.

”Para prajurit (polisi) menggunakan peluru tajam,” kata juru bicara militer Liberia, Dessaline Allison. ”Para prajurit menerapkan aturan. Mereka tidak betindak keras pada aksi damai oleh warga. Ada laporan medis jika (korban cedera) adalah dari luka tembak,” lanjut dia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa negara yang terkena wabah Ebola mulai menderita akibat kekurangan bahan bakar, makanan dan persediaan bahan pokok lain.

Selain karena kebijakan karantina, kondisi itu dipicu oleh berhentinya operasional maskapai penerbangan internasional ke wilayah tersebut untuk mencegah penyeraban virus Ebola.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7071 seconds (0.1#10.140)