Paus Persilakan Warga Dunia Perangi ISIS
Paus Persilakan Warga Dunia Perangi ISIS
A
A
A
SEOUL - Pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus (Francis) mempersilakan masyarakat internasional untuk memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang berulah di Irak.
Tapi dia memperingatkan, bahwa tidak boleh satu bangsa memutuskan untuk campur tangan dalam konflik di Irak.
Komentar pemimpin 1,2 miliar umat Katolik di dunia itu muncul saat wawancara dengan wartawan di atas pesawat yang terbang dari Seoul, Korea Selatan, Senin.
Paus yang kini berusia 77 tahun itu berencana untuk menunjungi Amerika Serikat tahun depan, dan dia siap untuk mengunjungi China jika pemerintah negara komunis itu membuka pintu untuk kunjungannya.
Paus Francis ditanya, apakah ia menyetujui serangan Amerika Serikat (AS) terhadap militan ISIS yang baru-baru ini telah memaksa orang-orang Kristen dan kaum minoritas lainnya untuk meninggalkan rumah mereka di Irak.
Paus menjawab; "Dalam kasus ini, di mana ada agresi yang tidak adil, saya hanya bisa mengatakan bahwa itu adalah sah untuk menghentikan penyerang yang tidak adil,” katanya mengacu pada aksi ISIS di Irak, seperti dikutip Reuters, Selasa (19/8/2014).
Meski memberikan “lampu hijau” untuk melakukan serangan militer terhadap ISIS, tapi dia menegaskan bahwa dia tidak memberikan perintah. Menurutnya, situasi genting di Irak harus ditanggapi masyarakat internasional secara bersama-sama.
”Saya menggarisbawahi kata kerja 'menghentikan'. Saya tidak mengatakan 'bom' atau 'berperang', tapi menghentikan (agresor). Pengausaan sarana oleh (ISIS) dapat dihentikan, harus dievaluasi. Menghentikan penyerang yang tidak adil adalah sah,” ujarnya.
Tapi dia memperingatkan, bahwa tidak boleh satu bangsa memutuskan untuk campur tangan dalam konflik di Irak.
Komentar pemimpin 1,2 miliar umat Katolik di dunia itu muncul saat wawancara dengan wartawan di atas pesawat yang terbang dari Seoul, Korea Selatan, Senin.
Paus yang kini berusia 77 tahun itu berencana untuk menunjungi Amerika Serikat tahun depan, dan dia siap untuk mengunjungi China jika pemerintah negara komunis itu membuka pintu untuk kunjungannya.
Paus Francis ditanya, apakah ia menyetujui serangan Amerika Serikat (AS) terhadap militan ISIS yang baru-baru ini telah memaksa orang-orang Kristen dan kaum minoritas lainnya untuk meninggalkan rumah mereka di Irak.
Paus menjawab; "Dalam kasus ini, di mana ada agresi yang tidak adil, saya hanya bisa mengatakan bahwa itu adalah sah untuk menghentikan penyerang yang tidak adil,” katanya mengacu pada aksi ISIS di Irak, seperti dikutip Reuters, Selasa (19/8/2014).
Meski memberikan “lampu hijau” untuk melakukan serangan militer terhadap ISIS, tapi dia menegaskan bahwa dia tidak memberikan perintah. Menurutnya, situasi genting di Irak harus ditanggapi masyarakat internasional secara bersama-sama.
”Saya menggarisbawahi kata kerja 'menghentikan'. Saya tidak mengatakan 'bom' atau 'berperang', tapi menghentikan (agresor). Pengausaan sarana oleh (ISIS) dapat dihentikan, harus dievaluasi. Menghentikan penyerang yang tidak adil adalah sah,” ujarnya.
(mas)
Explore More