Dianggap Pro-Israel, Hamas Usir Jurnalis Asing
A
A
A
GAZA - Pihak Hamas mengusir sejumlah jurnalis asing yang dianggap bekerjasama dengan pemerintah Israel. Menurut Hamas, jurnalis asing yang diusir itu telah merekam situs peluncuran rudal mereka.
Juru bicara Hamas Isra Al-Mudallal, mengatakan, para jurnalis asingperekam situs peluncur rudal Hamas telah dipaksa petugas keamanan untuk berhenti merekam atau meninggalkan Jalur Gaza.
Menurut laporan terbaru MEMRI (Middle East Media Research Institute), beberapa jurnalis asing dicurigai Hamas karena fokus pada situs peluncuran rudal Hamas.
”Jadi, mereka bekerja sama dengan pendudukan (Israel),” kata Mudallal, yang juga menjabat Kepala Hubungan Luar Negeri di Kementerian Informasi Hamas.
“Wartawan ini dideportasi dari Jalur Gaza. Badan-badan keamanan akan pergi dan berbicara dengan orang-orang ini,” lanjut dia, seperti dikutip Jerussalem Post, Sabtu (16/8/2014).
Para personel keamanan Hamas akan memberikan kesempatan kepada beberapa wartawan asing itu untuk mengubah laporan mereka. ”Atau mereka akan dipaksa untuk mengubah laporannya,” imbuh dia.
Dia menegaskan, bahwa Hamas mampu mengawasi setiap jurnalis asing meski dalam situasi perang dengan Israel sekalipun. ”Kami berhasil mencapai mereka, dan memberitahu mereka bahwa apa yang mereka lakukan haruslah profesional, dan itu tidak bermoral,” kata Mudallal.
Mudallal mencatat bahwa sejak awal permusuhan dengan Israel wartawan asing yang menyeberang ke Gaza memang ada sedikit hambatan soal prosedur birokrasi. “Itu untuk menjamin keamanan mereka,” ujarnya.
“Masalah kita adalah bahwa (kita tidak tahu) yang masuk ke Jalur Gaza. Siapa mereka? Kebanyakan dari mereka adalah freelancer, dan yang lain berasal dari kantor berita.”
Juru bicara Hamas Isra Al-Mudallal, mengatakan, para jurnalis asingperekam situs peluncur rudal Hamas telah dipaksa petugas keamanan untuk berhenti merekam atau meninggalkan Jalur Gaza.
Menurut laporan terbaru MEMRI (Middle East Media Research Institute), beberapa jurnalis asing dicurigai Hamas karena fokus pada situs peluncuran rudal Hamas.
”Jadi, mereka bekerja sama dengan pendudukan (Israel),” kata Mudallal, yang juga menjabat Kepala Hubungan Luar Negeri di Kementerian Informasi Hamas.
“Wartawan ini dideportasi dari Jalur Gaza. Badan-badan keamanan akan pergi dan berbicara dengan orang-orang ini,” lanjut dia, seperti dikutip Jerussalem Post, Sabtu (16/8/2014).
Para personel keamanan Hamas akan memberikan kesempatan kepada beberapa wartawan asing itu untuk mengubah laporan mereka. ”Atau mereka akan dipaksa untuk mengubah laporannya,” imbuh dia.
Dia menegaskan, bahwa Hamas mampu mengawasi setiap jurnalis asing meski dalam situasi perang dengan Israel sekalipun. ”Kami berhasil mencapai mereka, dan memberitahu mereka bahwa apa yang mereka lakukan haruslah profesional, dan itu tidak bermoral,” kata Mudallal.
Mudallal mencatat bahwa sejak awal permusuhan dengan Israel wartawan asing yang menyeberang ke Gaza memang ada sedikit hambatan soal prosedur birokrasi. “Itu untuk menjamin keamanan mereka,” ujarnya.
“Masalah kita adalah bahwa (kita tidak tahu) yang masuk ke Jalur Gaza. Siapa mereka? Kebanyakan dari mereka adalah freelancer, dan yang lain berasal dari kantor berita.”
(mas)