Hizbullah Anggap ISIS Monster Teror bagi Teluk
A
A
A
BEIRUT - Pemimpin Hizbullah Libanon, Hassan Nasrallah, menganggap kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sebagai monster teror bagi kawasan Teluk. Menurutnya, kelompok itu bisa mengancam Yordania, Arab Saudi, Kuwait dan negara-negara Teluk lain.
Menurutnya, kelompok yang kini berganti nama menjadi Negara Islam (IS) itu dapat dengan mudah merekrut militan di mana-mana dan menanamkan ideologi garis keras.
”Di mana pun ada pengikut ideologi (garis keras), yang jadi alasan adanya (ISIS). Ini ada di Yordania, Arab Saudi, Kuwait, dan negara-negara Teluk lain,” ujarnya kepada media Libanon, Al-Akhbar yang diterbitkan Jumat.
Nasrallah, yang kelompoknya selama ini mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan, ISIS akan menghadapi perlawanan di mana-mana.
“Namun, tampaknya jumlah dan kapasitas (personel) untuk (ISIS) ini meluas dan besar . Ini mengkhawatirkan semua orang. Semua orang harus khawatir,” katanya, yang dilansir Reuters, Sabtu (16/8/2014).
Pemimpin Hizbullah Libanon itu melanjutkan, bahwa ISIS tidak mengakui setiap komunitas, terlebih kelompok minoritas. ”Bahaya (ISIS) ini tidak mengakui Syiah, Sunni, Muslim, Kristen, Druze, Yazidi, Arab ataupun Kurdi. Monster ini tumbuh dan semakin besar,” ujar Nasrallah.
Baru-baru ini, gerilyawan termasuk anggota ISIS telah merebut Kota Arsal di perbatasan Suriah. ”(Negara Islam) tidak memiliki batas. Ada bahaya nyata dan teror yang nyata di antara banyak negara dan otoritas, karena salah satu keuntungan dari organisasi ini adalah kemampuannya untuk merekrut kalangan pengikut ideologi al-Qaeda dan Wahabi,” ujarnya.
Menurutnya, kelompok yang kini berganti nama menjadi Negara Islam (IS) itu dapat dengan mudah merekrut militan di mana-mana dan menanamkan ideologi garis keras.
”Di mana pun ada pengikut ideologi (garis keras), yang jadi alasan adanya (ISIS). Ini ada di Yordania, Arab Saudi, Kuwait, dan negara-negara Teluk lain,” ujarnya kepada media Libanon, Al-Akhbar yang diterbitkan Jumat.
Nasrallah, yang kelompoknya selama ini mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan, ISIS akan menghadapi perlawanan di mana-mana.
“Namun, tampaknya jumlah dan kapasitas (personel) untuk (ISIS) ini meluas dan besar . Ini mengkhawatirkan semua orang. Semua orang harus khawatir,” katanya, yang dilansir Reuters, Sabtu (16/8/2014).
Pemimpin Hizbullah Libanon itu melanjutkan, bahwa ISIS tidak mengakui setiap komunitas, terlebih kelompok minoritas. ”Bahaya (ISIS) ini tidak mengakui Syiah, Sunni, Muslim, Kristen, Druze, Yazidi, Arab ataupun Kurdi. Monster ini tumbuh dan semakin besar,” ujar Nasrallah.
Baru-baru ini, gerilyawan termasuk anggota ISIS telah merebut Kota Arsal di perbatasan Suriah. ”(Negara Islam) tidak memiliki batas. Ada bahaya nyata dan teror yang nyata di antara banyak negara dan otoritas, karena salah satu keuntungan dari organisasi ini adalah kemampuannya untuk merekrut kalangan pengikut ideologi al-Qaeda dan Wahabi,” ujarnya.
(mas)