Pria Kulit Hitam Ditembak Mati, Kerusuhan Pecah di AS
Senin, 11 Agustus 2014 - 16:03 WIB

Pria Kulit Hitam Ditembak Mati, Kerusuhan Pecah di AS
A
A
A
MISSOURI - Aksi kerusuhan, vandalisme dan penjarahan terjadi di wilayah Missouri, Amerika Serikat (AS). Kerusuhan pecah setelah seorang pemuda kulit hitam ditembak mati polisi setempat.
Pemuda kulit hitam yang ditembak mati oleh polisi adalah Michael Brown, 18. Insiden itu terjadi Minggu siang waktu AS.
Beberapa jam kemudian, ribuan orang yang rata-rata didominasi warga kulit hitam turun ke jalan di wilayah St Louis, Missouri. Setelah itu, pada Minggu malam, beberapa orang dari mereka mengamuk di sejumlah toko.
Mereka merusak jendela dan menjarah sejumlah barang dagangan. Aksi itu diklaim sebagai bentuk pelampiasan kemarahan warga kulit hitam di AS.
Pembunuhan terhadap warga kulit hitam di AS oleh petugas kepolisian sebenarnya merupakan yang kedua kali. Insiden serupa pernah menimpa pemuda kulit hitam berusia 17 tahun, Trayvon Martin, di Florida.
”Kami marah karena seorang pemuda Amerika-Afrika kembali dibunuh oleh aparat penegak hukum,” kata John Gaskin, tokoh di St Louis County yang membela hak-hak warga sipil AS.
Stasiun televisi setempat juga menanyangkan aksi kemarahan warga kulit hitam di Missouri. Di mana, selain menjarah sejumlah barang di toko, mereka juga berdiri di atas mobil polisi dan meluapkan kata-kata ejekan.
Walikota Fergoson, James Knowles, kepada KTV-TV, Senin (11/8/2014) menyesalkan aksi kerusuhan itu. ”Saat ini, sekelompok kecil orang telah menciptakan kekacauan besar,” kata Knowles.
”Berkontribusi pada kerusuhan yang terjadi tidak akan membantu. Kita hanya menyakiti diri kita sendiri, hanya menyakiti komunitas kita, menyakiti tetangga kita. Tidak ada yang produktif dari tindakan ini,” ujarnya.
Pemuda kulit hitam yang ditembak mati oleh polisi adalah Michael Brown, 18. Insiden itu terjadi Minggu siang waktu AS.
Beberapa jam kemudian, ribuan orang yang rata-rata didominasi warga kulit hitam turun ke jalan di wilayah St Louis, Missouri. Setelah itu, pada Minggu malam, beberapa orang dari mereka mengamuk di sejumlah toko.
Mereka merusak jendela dan menjarah sejumlah barang dagangan. Aksi itu diklaim sebagai bentuk pelampiasan kemarahan warga kulit hitam di AS.
Pembunuhan terhadap warga kulit hitam di AS oleh petugas kepolisian sebenarnya merupakan yang kedua kali. Insiden serupa pernah menimpa pemuda kulit hitam berusia 17 tahun, Trayvon Martin, di Florida.
”Kami marah karena seorang pemuda Amerika-Afrika kembali dibunuh oleh aparat penegak hukum,” kata John Gaskin, tokoh di St Louis County yang membela hak-hak warga sipil AS.
Stasiun televisi setempat juga menanyangkan aksi kemarahan warga kulit hitam di Missouri. Di mana, selain menjarah sejumlah barang di toko, mereka juga berdiri di atas mobil polisi dan meluapkan kata-kata ejekan.
Walikota Fergoson, James Knowles, kepada KTV-TV, Senin (11/8/2014) menyesalkan aksi kerusuhan itu. ”Saat ini, sekelompok kecil orang telah menciptakan kekacauan besar,” kata Knowles.
”Berkontribusi pada kerusuhan yang terjadi tidak akan membantu. Kita hanya menyakiti diri kita sendiri, hanya menyakiti komunitas kita, menyakiti tetangga kita. Tidak ada yang produktif dari tindakan ini,” ujarnya.
(mas)