Belum Ada Kemajuan Dalam Pembicaraan Palestina-Israel
A
A
A
KAIRO - Pertemuan antara delegasi Palestina dan Israel di Kairo untuk membahas gencatan senjata di Gaza, dikabarkan belum menghasilkan apapun. Pertemuan ini sendiri dimulai tak lama setelah gencatan senjata 72 jam di Gaza dimulai, dua hari yang lalu.
Melansir Itar-tas, Kamis (7/8/2014), kedua belah pihak dikabarkan masih tetap teguh dengan syarat yang mereka pegang. Pihak Palestina tetap meminta penghentian blokade di Gaza, yang masih belum disetujui oleh pihak Israel.
Sebelumnya dikabarkan, Israel siap untuk memperpanjang waktu gencatan senjata yang akan berakhir besok. Namun, salah seorang delegasi Palestina dari kubu Hamas membantah adanya kata sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata.
"Tidak ada kesepakatan tentang perpanjangan gencatan senjata," ungkap salah seorang anggota senior Hamas di Kairo, Moussa Abu Marzouk. Pertemuan ini sendiri dijadwalkan akan berlangsung hingga masa gencatan senjata berakhir, esok pagi.
Dunia internasional berharap banyak dari pertemuan antara kedua belah pihak tersebut. Bila gencatan senjata dapat tercapai, banyak yang memprediksi itu bisa menjadi awal dari negoisasi damai sebenarnya antara pihak yang bertikai.
Melansir Itar-tas, Kamis (7/8/2014), kedua belah pihak dikabarkan masih tetap teguh dengan syarat yang mereka pegang. Pihak Palestina tetap meminta penghentian blokade di Gaza, yang masih belum disetujui oleh pihak Israel.
Sebelumnya dikabarkan, Israel siap untuk memperpanjang waktu gencatan senjata yang akan berakhir besok. Namun, salah seorang delegasi Palestina dari kubu Hamas membantah adanya kata sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata.
"Tidak ada kesepakatan tentang perpanjangan gencatan senjata," ungkap salah seorang anggota senior Hamas di Kairo, Moussa Abu Marzouk. Pertemuan ini sendiri dijadwalkan akan berlangsung hingga masa gencatan senjata berakhir, esok pagi.
Dunia internasional berharap banyak dari pertemuan antara kedua belah pihak tersebut. Bila gencatan senjata dapat tercapai, banyak yang memprediksi itu bisa menjadi awal dari negoisasi damai sebenarnya antara pihak yang bertikai.
(esn)